Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Satu Nama Mengubah Hidup, Kata "Resign" Jadi Pilihan

20 Maret 2021   19:40 Diperbarui: 13 Juni 2021   15:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifepal.co.id/media/

  • Ketika Satu Nama mengubah hidup Maka, kata Resign jadi Pilihan

 Pada akhir tulisan saya sebelumnya (Baca: di Sini)

"Tidak Buru-buru Resign, Mampu Menghantar ke Gerbang Kesuksesan" https://www.kompasiana.com/yuliadja3925/605208828ede4819576de7f2/tidak-buru-buru-resign-mampu-menghantar-ke-gerbang-kesuksesan

 Bapak tidak mengizinkan saya keluar dari toko tersebut. Bahkan, beliau menyuruh saya lebih mendekatkan diri pada Sang Pemilik alam semesta.

Fakir ilmu agama tidak menjadikan diri takkenal tuntunannya. Bertambah ilmu yang diajarkan, membuat antusias menjalankan ajarannya. 

Ahai, tunggu dulu. Jangan berpikir negatif, ya. Positif thinking aja deh, hehehe. Baiklah, kita kembali ke cerita. Semua usaha dengan doa berharap  kehidupan kami jauh lebih baik.

Ajaran beliau jadi panutan, sejak saat itu saya mengenal istilah  'Sesirih' atau lelaku dalam bahasa jawa. Melakukan hal baik seperti puasa sunnah senin-kamis, atau pun bertepatan dengan hari lahir. 

Makan ubi-ubian (ngrowot) tidak makan nasi untuk kurun waktu tertentu. Selain melalukan semua itu tidak lupa selalu bermunajat, pasrah. Namun, tetap bekerja pun berjuang untuk menyeimbangkan bentuk nilai ibadah.

 Suatu ketika bapak bilang;

''Gusti Allah, ora sare Nduk. Dilakoni opo welinge bapak, suk kowe bakal methik kabejan."( Allah SWT tidak tidur Nak. Dilakukan saja kata bapak, besuk kamu akan memetik keuntungan atau kesuksesan)


"Inggih, Pak." 

Dan benar saja, semua saya lakukan dengan ikhlas. Meskipun pada saat-saat tertentu hati merasa gundah, hingga tak terasa air mata pun berlinang. Hanya bisa berserah pasrah.

***

Pada suatu hari, saya mencoba mengadu nasib dengan cara mengirim undian. Salah satu pabrik produk kecantikan  mengadakan undian. Adapun hadiahnya sangat menggiurkan.

Pada periode pertama hadiah utama mobil, hadiah kedua sepeda motor. Pun beberapa macam hadiah hiburan tersedia pula.

Pada waktu itu, saya menginginkan paket pembersih wajah untuk satu tahun bagi 1000 pengirim pertama. Akhirnya, saya pun mengirimkan 2 jenis produk.


Bulan berikutnya, bertepatan kepulangan, saya menyaksikan acara pengundian lewat salah satu stasiun televisi (TV)swasta. Saat pengundian hadiah utama, sebuah Mobil Dhaihatsu Taruna. Alhamdulillah, nama saya sesuai Kartu Tanda Pengenal(KTP) dinyatakan sebagai pemenangnya.

Isak tangis bahagia mewarnai malam itu. Hingga salah satu tetangga datang memberi selamat. Ucapan bertambah hingga esok hari menjelang saya berangkat kerja. Sebelum berangkat, orang tua berpesan;


Katanya, jangan terburu senang dulu Nduk, bila semua itu belum nyata di depan mata. Mungkin benar, agar tidak terlalu berharap yang muluk. Karena  bisa menimbulkan rasa kecewa.

 Setibanya di toko, teman-teman pun kerabatnya pimpinan semua heboh terkait berita tersebut.  Tidak ketinggalan Bos besar pun ingin membantu mengurus semuanya.

 Sepekan kemudian, saya  menerima surat pemberitahuan lewat mesin Faxsimile(Fax) Pun surat dari Kantor Pos, dengan beberapa dokumen lengkap. 

Surat pemberitauan penyerahan hadiah di Pekan Raya Jakarta(PRJ) tersedia pula akomodasi di salah satu hotel berbintang di kawasan kemayoran. Tepat tgl 15 juli tahun 2000, menjelang keberangkatan Bos berhalangan membersamai kami ke Jakarta. 

Sedih dan bahagia saat bercampur aduk. Akhirnya sore itu bersama Ibu dan kedua teman pria(sopir) berangkat menuju Stasiun Tawang Semarang. Karena pukul 20.00 harus berangkat. Pada waktu itu hanya ada kereta Kamandaka dari Semarang dengan tujuan Jakarta.


 Menempuh perjalanan kurang lebih semalam untuk sampai di Stasiun Gambir. Sesampainya di sana, kami di jemput Pak Hidayat, yang kerap dipanggil Pak Hi.

Pagi itu setelah sarapan beliau mengajak jalan-jalan ke Pantai Ancol. Terang saja, kami menyambut tawaran tersebut dengan senang hati. Karena seumur-umur hanya mendengar namanya saja.

Setelah menikmati indahnya Pantai Ancol, berlanjut menuju hotel. Setelah cek-in lanjut istirahat baru kemudian menuju PRJ untuk penerimaan hadiah. 

Hiruk pikuk  mewarnai malam yang begitu istimewa buat saya. Panitia menyambut saya dan memberi arahan acara demi-acara. Setelah sambutan berakhir, akhirnya penyerahan secara simbolis pun berhalan lancar.

Bisa berfoto dengan mobil pun bintang tamu artis kondang, Mbak Paramitha Rusadi, suatu hal yang menyenangkan. Benar-benar membuat hati bahagia, serasa ingin menangis di panggung itu. Namun, bibir ini berusaha menahan agar air mata kebahagian takjatuh di depan ribuan orang.

Usai penyerahan, kami pun segera pulang untuk beristirahat. Karena esok hari selepas sarapan harus  membayar Pajak, baru kemudian ke Kantor PT Kinocare untuk mengambil mobil beserta dokumen perjalanan.

 Namun, pihak kantor telah menyediakan sopir untuk mengantar mobil hingga sampai di tujuan penerima hadiah.

 Ringkas cerita malam itu tgl 16 Juli, Tahun 2000, sekitar pukul 18:15 kami beserta rombongan meninggalkan Kantor Kinocare, untuk pulang. Sepanjang perjalanan hati tiada henti mengucap syukur Alhamdulillah.

Sesampainya di cirebon, saat makan malam usai, Pak Hidayat membuat suasana bertambah meriah. Dengan kesederhanan beliau pun berkelakar;

 "Mbak Yuli, aku melu ngreyen mobile yo, rasane penak ora." ( Mbak Yuli, saya ikut mencoba mobilnya ya, rasanya enak apa tidak.")

Terang saja membuat gelak tawa serombongan Taruna yang dikendarai hingga sampai di rumah beliau Salatiga Jawa Tengah. Kemudian sopir dari kantor PT Kino, untuk melanjutkan hingga sampai Kota Klaten. 

Hari itu Senin tgl 17 Juli 2000, bertepatan dengan hari ulang tahun saya, mendapatkan kado terindah dari Allah SWT, lewat PT Kinocare.

***

Beberapa hari kemudian mobil pun saya jual, dan pembelinya adalah Pak Hidayat. Uang dari penjualan saya gunakan untuk mengganti semua biaya PPN, tiket kereta, sedekah, beli motor buat saya dan adik. Membantu ekonomi keluarga lebih mapan itu janji saya. 

Setahun kemudian, karena dorongan teman pun kenalan, supaya saya membuka usaha dalam bidang yang sama.  Namun, kala itu belum terketuk hati saya.

 Saya pun bilang kepada para penyalur barang; bila suatu saat nasib saya jadi pengusaha insyaa Allah, akan ada jalannya.

Nyatanya benar, seperti firman Allah " "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia(Allah) menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.(QS Yasin ayat:82)


Karena ada masalah kecil, saya membeli barang dari toko dengan cara bayar kontan, keuntungan kurang banyak, pimpinan marah besar. Saya merasa sedih, kecewa, hati terasa sakit. Hingga akhirnya dengan sangat terpaksa akhirnya kata 'Resign' menjadi pilihan.

 Saya mengundurkan diri secara baik pula. Pedoman saya 'saat datang baik, pergi pun dengan cara terbaik.'  Walaupun saya  masih punya hitungan tiga hari kerja terakhir tidak dibayar, takapa. Allah akan mengganti yang jauh lebih banyak.


"Ikhlaskan saja Mbak Yuli. Kelak, akan dapat ganti yang jauh lebih banyak." 

Kata motivasi semua teman-teman waktu itu.

  Kun Fayakun kalimat sakti Allah. Apapun yang dikehendaki maka akan terjadi. Semua kehendak-Nya, mengubah takdir hidup saya pun keluarga. Dari sisa penjualan saya cari kontrakan. Tempat strategis, kawasan industri Jalan Jogja-Solo takjauh dari toko tempat saya bekerja.

  Alhamdulillah, Allah mengabulkannya. Atas izin Allah pula, setelah dua belas tahun kontrak, sebidang tanah bisa saya beli buat usaha hingga kini, semoga kelak bisa turun-temurun bisa menjadi sumber penghidupan hingga akhir zaman. Aamiin.

Dokpri
Dokpri
Saya mohon maaf, tidak bisa menyertakan foto secara lengkap. Karena waktu itu saya belum berhijab. Apalagi saat bersama bintang tamu Paramitha Rusady. 

Besar harapan saya saat menulis artikel ini bisa bermanfaat untuk orang banyak. Barangkali ada satu atau lebih dari satu di luar sana, saudara kita memiliki kisah hidup yang hampir sama bisa memetik hikmah dari pentingnya nilai-nilai 'Perjuangan dan Kesabaran.'

Jangan sampai kurang perjuangan apalagi kurang kesabaran. Itulah sekelumit kisah sejati penulis.

 Karena hidup terus berjalan jangan sampai kurang berjuang apalagi kurang sabar untuk meraih impian.

 Semoga bermanfaat.

Tulisan ke-59. Klaten, 20 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun