Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Love

Terima Jodohmu Sesuai Takdirmu

5 Maret 2021   16:35 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.'

Sahabat yang budiman!  Mungkin pepatah itu pantas tersematkan dalam kisah yang saya torehkan kali ini.

Saat seorang menginjak dewasa, apa yang diinginkan selain menikah?
Sebut saja namanya Rangga. Pria bertubuh atletis, tampan rupawan, sosok sederhana pun baik hatinya.

Rangga, pemuda desa tak menyandang gelar sarjana. Namun, pandai bersosialisali terhadap lingkungan, banyak teman seusianya, bahkan dari yang lebih tua, muda, pria pun wanita mengenalnya. Dari sekian banyak teman yang dikenal, ada seorang gadis yang membuatnya tertarik 'Mawar' gadis ayu kembang desa setempat.

Pepatah jawa mengatakan; "Witing tresno jalaran soko kulino( Rasa cinta tumbuh karena terbiasa)

Karena sering bertemu, tumbuhlah rasa cinta di antara mereka. Bunga cinta bertumbuh kian hari kian menggelora.

Kisah asmara sepasang kekasih yang berencana memuarakan cinta di dermaga kehidupan. Namun, siapa sangka bila alur cerita tak sesuai yang diharapkan. Badai pun datang memisahkan. Lalu, siapa yang disalahkan?

Keinginannya tak bisa dimiliki, sedangkan yang tak diharapkan nyata di depan mata.

Hidup dan kehidupan tak lepas dari takdir-Nya, bukan?

Begitu pula yang terjadi dengan Rangga. Takdir telah memisahkan kisah cintanya. Mawar menikah dengan pria pilihan orang tua yang lebih mapan.

***

Seandainya saja dalam kehidupan kita, terjadi pernikahan tanpa didasari rasa cinta. Seperti halnya kisah 'Mawar' apakah sebagai seorang wanita, Anda akan menerima?

Mungkin sebagian orang menjawab tidak!

Namun, ada pula yang menerima, lalu menikah.

Oh, iya?
Yang benar saja. Apa alasannya?
Tidak ada angin pun hujan, lantas menerima pernikahan begitu saja?

Ada dua alasan, kenapa seseorang bisa menerimanya.

1. Bagi orang yang beriman, pasti mempunyai sebuah keyakinan.

Sesungguhnya, apa-apa yang dikirim Allah, itulah yang terbaik baginya. Banyak pernikahan tanpa didasari rasa cinta. Kasih sayang, pun rasa cinta akan muncul lalu terbentuk seiring waktu yang berjalan.

2. Mungkin itu cara Allah menguji iman salah satu umatnya, bagaimana cara menyikapinya, menerima jodoh dengan ikhlas apa pun takdirnya. Karena sesuatu yang baik bagi kita, belum tentu baik bagi Allah. Begitupula sebaliknya, karena hanya Allah sebaik-baik pengatur umatnya.

Lalu, bagaimana dengan kesuksesan? Apakah seorang Pria akan menikah bila hidupnya telah mapan, pun gelar sukses telah diraihnya?

Seperti kisah Rangga melengkapi cerita ini. Beberapa purnama berlalu gelar jomblo disandangnya. Sekian hari hanya bekerja untuk masa depan, kelak bila akan menikah dengan wanita pujaannya. Kenanga, gadis kota dengan segudang prestasi melekat erat. 

Kehadiranya di desa tersebut dalam rangka penyuluhan komunikasi pertanian. Rangga selaku Putra Punggawa desa, tentunya punya andil pun selalu membersamainya. Seringnya bertemu menumbuhkan rasa cinta di hati mereka.

Akan tetapi, Rangga merasa takut, minder, kehidupan mereka bagaikan bumi dan langit. Sehingga dia menyimpan rasa cinta itu dalam-dalam. Namun, perasaan seorang Ibu takbisa dibohongi.

Hingga suatu hari Ibu Rangga berkata pada Putra semata wayangnya.

"Nak, cepatlah menikah. Ayah dan Ibu ingin segera menggendong cucu."

Lalu, si Anak pun bilang.

"Bu, aku belum mapan, bagaimana aku menghidupi keluargaku kelak?"

"Kau keliru, Nak. Dengan menikah, maka jiwa raga akan menjadi satu, saling melengkapi, menutupi kekurangan satu sama lain, kelak akan mengokohkan langkah kakimu."

"Percayalah, Allah sediakan rezeki yang luas bagi pasangan yang telah menikah."

"Seperti firman Allah yang berbunyi: Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."(QS. An-Nuur:32)

"Nah, apalagi yang kau tunggu, segeralah menikah selagi muda. Jangan sampai bergelimang zina mata, ya, Nak."

Tutur Ibu Rangga, menyemangati hati, senyum pun mengembang, menghias bibirnya.

Tulisan ke-47. Klaten 05 Maret 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun