Mohon tunggu...
Sam
Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Padi tumbuh tak berisik. -Tan Malaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pilih Mana, SMA atau SMK?

21 Juni 2016   07:18 Diperbarui: 21 Juni 2016   20:04 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: smkislampenanggungan.sch.id

Masa pendidikan menengah akhir adalah salah satu momen yang paling menentukan bagi kehidupan seseorang, khususnya di Indonesia. Mulai dari awal masuk, selama pendidikan, hingga saat lulus, menghadirkan opsi-opsi yang semuanya akan menentukan masa depan.

Lihat saja, di awal masuk, siswa sudah disuguhkan opsi memilih antara SMA atau SMK yang keduanya jelas sangat berbeda. SMA adalah jenis pendidikan umum, yaitu pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sedang SMK adalah jenis pendidikan kejuruan yang merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Jelas keduanya dipersiapkan untuk kepentingan berbeda, SMA lebih mengarah pada pendidikan lanjutan di perguruan tinggi. SMK, dengan keahlian yang dimiliki siswanya, dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja.  

Dilema setelah lulus SMK/SMA bisa dilihat di artikel yang pernah aku tulis sebelumnya:

Terlepas dari negeri maupun swasta, SMA dan SMK adalah batu loncatan awal menuju masa depan. Banyak mahasiswa, termasuk aku dan teman-teman yang ingin mengulang masa sekolah menengah akhir. Ingin memperbaiki, mempersiapkan, dan belajar lagi untuk menuju masa depan cerah.

Masa-masa SMA/SMK adalah waktu yang paling rentan, karena siswa berada pada usia remaja pertengahan mendekati akhir yang kondisinya sangat labil dan mudah terpengaruh dengan situasi. Berdasarkan pengalaman dan cerita, senakal-nakalnya siswa adalah ketika sedang berada di kelas 2. 

Betul memang seperti apa yang aku alami, dan aku baru sadar ketika duduk di bangku kelas 3. Selain karena mau ujian nasional, juga karena dilema bagaimana kelanjutan nasib setelah lulus nanti, yang mengharuskan kita rajin beribadah.

Kesimpulan,

Bagi orang tua, waspadailah apa yang telah ku tulis di atas dan jadilah orang tua yang bijak untuk anak. Bagi adik-adik yang baru saja lulus pendidikan menengah awal, bijaklah dalam memilih sekolah lanjutan.

Yang harus kita tahu, pertama, sekolah merupakan lingkungan kedua yang menyumbang dampak besar pada sikap dan perilaku. Lain sekolah, lain pula siswanya. Ada yang sekolah itu terkenal dengan siswanya yang nakal, bandel, dan lain sebagainya. Ada juga sekolah favorit yang terkenal dengan siswanya yang pandai. Pilihlah!

Kedua, sekolah tidak menjamin setelah lulus kita langsung mendapat kerja atau diterima di perguruan tinggi ternama. Yang menentukan itu semua adalah nasib dan kerja keras kita sendiri. Sekolah hanya sebagai pengantar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun