Yang ingin saya garis bawahi adalah jangan mudah terprovokasi dengan pendapat mengenai isu pembantaian 1965. Hal tersebut cukup menjadi pelajaran bagi Bangsa Indonesia agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Sulit untuk menyimpulkan siapa yang salah karena kita tidak hidup pada masa itu. Kita hanya mendengarkan cerita atau membaca tulisan yang belum terjamin kebenarannya.
Saya bukan pro pemerintah, juga bukan pro komunis. Saya menganggap peristiwa ini sebagai musibah. Jika ada yang bilang: Enak saja kamu anggap musibah, kamu belum tahu rasanya kehilangan keluarga yang menjadi korban. Saya jawab: Saudara dari kakek saya juga ada yang meninggal karena peristiwa itu, saya sebagai anak cucu senantiasa mendoakan agar jiwanya tenang di surga sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H