Dear, kamu yang kusebut Kakak.
Tahun-tahun beranjak begitu cepat. Namun, siluetmu
tak kunjung hilang dari ingat. Dimanakah kau sekarang,
Kak? Masih adakah aku dalam seingat angan yang
melekat?
Â
Hari-hari berlalu bagai panah yang melesat. Tanpa
kusadari, telah habis dasawarsa tanpa hadirmu menjejak.
Apa kabarmu di sana, entah di belahan bumi mana?
Masihkah kau suka mengutip bunga rumput dan
menyelipkannya di katup bibirmu? Ataukah, berjalan
dalam hening tetap menjadi sukamu? Betapa rindunya
aku menatap wajah teduh itu, mata beningmu yang
kelabu.
Â
Tahukah kamu bahwa merindumu lebih menyenangkan
dari sekadar meyaksikan senja. Merindumu lebih
membahagiakan dari sekadar berlarian di bawah hujan.
Mengingat suaramu lebih menenangkan dari sekadar
mendengar gemericik air sungai. Membayangkan
senyummu lebih indah dari spektrum cahaya tujuh
warna. Kakak, sungguh, segala hal tentangmu adalah
indah.
Â
Dear, kamu yang kusebut Kakak.
Banyak hal yang ingin kuurai bersamamu. Banyak cerita
yang ingin kubagi padamu. Pun, banyak air mata yang
ingin kutumpahkan denganmu. Ketiadaanmu membuatku
ingin membagi segala kesah hidupku. Ingatan tentangmu
menuntun hati mencari jejakmu.
Â
Kakak. Kucari kau ke seluruh penjuru nyata. Kucari kau
ke setiap sudut maya. Namun, tiada ragamu kutemui di
sana. Kau ke mana saja? Masihkah rindu akan
membawamu pulang padaku? Apakah angin musim
dingin telah membekukanmu? Ataukah, angin musim
gugur menerbangkanmu bersama helaian daun?
Barangkali, musim semi telah membawamu bersama
peri-peri cahaya? Mungkinkah, kau telah melebur
bersama hangatnya udara musim panas? Dimanapun kau
kini, ketahuilah, ada rindu yang mengajakmu kembali
pulang.
Â
Dear, kamu yang kusebut Kakak.
Satu yang selalu kusyukuri. Dimanapun kau berada kini,
kau selalu hadir di mimpiku tepat waktu. Seakan kau
membawa isyarat bahwa aku tak sendiri. Ada kamu yang
masih setia membersamaiku meski hanya di alam bawah
sadarku. Pulanglah! Kurindu hari-hari tanpa beban, hari-
hari tanpa air mata, hari-hari tanpa luka, seperti saat
kau masih ada di sini. Pulanglah, sebab, aku akan selalu
menjadi rumah tempatmu kembali.
Â
Your little sister,
Yulia WR; 09.09.2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H