Dear, kamu yang kusebut Kakak.
Tahun-tahun beranjak begitu cepat. Namun, siluetmu
tak kunjung hilang dari ingat. Dimanakah kau sekarang,
Kak? Masih adakah aku dalam seingat angan yang
melekat?
Â
Hari-hari berlalu bagai panah yang melesat. Tanpa
kusadari, telah habis dasawarsa tanpa hadirmu menjejak.
Apa kabarmu di sana, entah di belahan bumi mana?
Masihkah kau suka mengutip bunga rumput dan
menyelipkannya di katup bibirmu? Ataukah, berjalan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!