Ketika sampai di puncak, Mata juga akan disuguhi pemandangan Candi Bhumisambharabudhara atau yang lebih kita kenal dengan nama Candi Borobudur yang cantik seperti teratai yang merekah di selimuti kabut-kabut yang menurun dan cahaya matahari di belakang Merapi-Merbabu sungguh sangat memukau.
Kaitannya dengan sejarah, menurut dalam Kitab Cobolek yang ditulis oleh Ngabehi Yasadipura pada abad 18 menyebutkan bahwa Mas Rangsang atau Sultan Agung mendapat wangsit agar berjalan ke arah barat dan diikutiya sampai ke Puncak Suroloyo. Kemudian, beliau sudah menempuh 40 km dan merasa sangat lelah.
Sultan Agung pun tidur di puncak tersebut. Mitos lain menyebutkan bahwa titik puncak tersebut merupakan titik tengah pulau Jawa, sebagian masyarkat percaya bahwa jika ditarik lurus dari utara ke selatan, barat ke timur. Pulau Jawa akan bertemu di Puncak Suroloyo.
Sesampainya di atas, saya menyempatkan untuk salam kepada semua makhluk yang ada di sana dan mulai menikmati puncak Suralaya. Lukisan alam memang tidak ada bandingannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H