Uniknya lagi di kompleks Candi Sewu ini juga dijaga oleh sepasang Gupala atau Dwarapala yang berbentuk raksasa yang sedang memegang tongkat di keempat pintu masuk. Tubuh-tubuh semua candi Perwara berhiaskan ukiran Boddhisatwa dan Dewi Tara. Makhluk-makhluk khayangan seperti Sepasang burung Kinara Kinari juga menari-menari di tubuh candi. Makhluk-makhluk lain seperti Gana, Garuda, Makara, Kala dan sulur-sulur tumbuhan jug menghiasi tubuh candi.
Pembuatan Candi Sewu ini juga menggunakan lapisan candi bajralepa yang menghasilkan warna keputih-putihan dan pada malam hari candi akan tampak bersinar. Candi Sewu juga akan terlihat indah lagi jika sedang terjadi bulan purnama. Candi lain yang menguunakan lapisan ini juga terdapat pada Candi Kalasan dan Candi Sari.
Tiap kali saya mengunjungi Candi Sewu ini, saya bisa menghabiskan berjam-jam duduk di depan candi induk. Suasanya sangat tenang dan tidak seramai di area Candi Prambanan. Mungkin hanya 5-10 orang yang keluar masuk area Candi Sewu. Setiap harinya juga terdapat bapak-bapak yang bertugas menyapu halaman kompleks candi. Beberapa juga terlihat membersihkan lumut-lumut yang menempel di tubuh candi. Sesekali terlihat security yang mondar-mandir mengawasi area tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H