Penelitian ini menerapkan metodologi analisis yang komprehensif untuk mendalami dampak bencana siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021. Pendekatan analisis geografis yang melibatkan penggunaan teknologi dan data spasial menjadi kunci untuk memahami pola distribusi kerusakan, mengidentifikasi faktor topografi yang mempengaruhi intensitas bencana, dan menganalisis respons masyarakat.
Pengumpulan Data:
- Citra Satelit: Menggunakan citra satelit resolusi tinggi untuk pemetaan pola distribusi kerusakan dan pemahaman spasial wilayah terdampak.
- Data Spasial: Mengumpulkan data spasial terkait topografi, seperti peta lereng, kontur, dan penggunaan lahan, untuk mendalami pengaruh kondisi geografis pada intensitas bencana.
Pemetaan Darat:
- Survei Lapangan: Melibatkan survei lapangan untuk memverifikasi dan memvalidasi data dari citra satelit, serta mendapatkan wawasan langsung tentang dampak bencana di tingkat lokal.
Analisis Topografi:
- Pemodelan Lereng: Menerapkan pemodelan lereng untuk mengidentifikasi area yang lebih rentan terhadap erosi dan longsor sebagai dampak siklon tropis, dengan mempertimbangkan topografi setempat.
Analisis Respons Masyarakat:
- Wawancara dan Observasi: Melakukan wawancara dengan masyarakat yang terdampak untuk memahami respons mereka terhadap bencana. Observasi langsung juga dilakukan untuk menilai tingkat kesiapan dan koordinasi dalam menghadapi krisis.
Integrasi Data:
- Sintesis Data: Menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk citra satelit, data spasial, hasil survei lapangan, dan wawancara, untuk merinci dan memberikan gambaran yang holistik tentang dampak bencana.
Metodologi ini dirancang untuk memberikan analisis mendalam tentang interaksi kompleks antara siklon tropis, topografi wilayah, dan respons masyarakat. Pendekatan yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman geografis tentang bencana alam dan menjadi landasan yang kuat untuk perencanaan mitigasi bencana di masa depan.
Temuan
Temuan dari analisis menyediakan wawasan mendalam tentang dampak yang merajalela akibat siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur pada April 2021. Analisis ini mencakup pola distribusi kerusakan, pengaruh topografi terhadap intensitas bencana, dan respons masyarakat dalam menghadapi krisis alam yang melanda wilayah ini.
Pola Distribusi Kerusakan:
- Wilayah Timur Nusa Tenggara mengalami kerusakan yang tidak merata. Daerah pesisir dan lereng curam menjadi lebih rentan, terutama terkait dengan dampak banjir dan longsor.
- Pulau-pulau kecil dan terpencil menunjukkan kerusakan signifikan, mencerminkan ketidaksetaraan dampak bencana di berbagai bagian wilayah.
Pengaruh Topografi:
- Lereng curam dan kondisi topografi yang rumit memperkuat intensitas kerusakan, terutama terkait dengan terjadinya longsor dan banjir.
- Faktor topografi menjadi kunci dalam menentukan pola distribusi kerusakan, dengan daerah lereng dan dataran tinggi mengalami dampak lebih signifikan.