Tiara membiarkan Rayhan mengenggam tangan kirinya dan mengikuti langkah Rayhan menuju taman yang di maksud. Apa yang akan dibicarakan Rayhan? Apa segitu pentingnya hingga sampai mengajakku ke taman? Batin Tiara
Sebelumnya : Namaku Tiara Part 2
Taman sekolah itu bernama Salqin. Nama itu diambil dari Bahasa Uzbek yang artinya sejuk. Ya, Taman itu memang sejuk karena banyak aneka bunga dengan warna-warna indah, tumbuh di dalamnya. Ditambah lagi pohon eliana di sekeliling taman, yang semakin menambah ke asrian tamannya.. Taman Salqin sengaja dirancang khusus, agar para siswa nyaman berada di sana. Selain nyaman, taman itu juga dekat dengan perpustakaan. Murid yang sedang membaca pun bisa menyegarkan mata mereka dengan pemandangan indah taman tersebut.
Rahyan mengajak Tiara duduk di bangku taman. Sekilas, Rayhan tampak menghela nafas panjang. Tatapan matanya lurus ke depan seolah ada beban di hatinya. Setelah hening beberapa saat. Rayhan pun menatap ke arah Tiara.
"Ra, besok aku gak bisa nemenin kamu lagi. Papa menyuruhku mengurus usaha keluarga yang ada di KL. Sekalian aku juga studi di sana. Sekarang, aku mau kamu jawab jujur pertanyaan aku. Apa perasaan kamu udah ada buat aku Ra? Kamu tau kan Ra, aku sayang banget sama kamu? Apa perasaan sayang ku belum bisa kamu balas? Setidaknya untuk kali ini saja"Â tanya Rayhan dengan lembut.
Tiara tak bergeming. Apa maksud Rayhan, besok, KL? Itu artinya Ray akan meninggalkan kota ini? Tiara masih mencerna kata-kata yang diucapkan Rayhan.
"Aku akan stay di Kuala Lumpur selama beberapa tahun. Papa menyuruhku membantu usaha di sana sambil kuliah" ucap Rayhan dengan tatapan sangat dalam pada Tiara.
Deg! Tiara terkejut. Bola matanya menatap Rayhan seakan meminta penjelasan lebih dari maksud ucapannya itu. Jantung Tiara berdegup kencang. Tatapan teduh Rayhan yang biasa menghipnotis dan, membuatnya gugup, kali ini malah membuat Tiara kehilangan akal sehatnya.
Untuk beberapa saat Tiara masih tak bergeming dengan mata yang masih mengarah ke dalam mata teduh milik Rayhan.
"Ra..Ra.. Hey..kamu masih di sini kan" ucap Rayhan sambil menggerakan tangannya ke depan wajah Tiara.
Tiara masih menahan degub jantungnya yang tidak bisa dikondisikan. Bukan sekali dua kali ia seperti ini bila berada dekat Rayhan. Tapi mengapa kali ini terasa berbeda?