Mereka yang tinggal di negara bagian barat, baru saja merayakan Thanksgiving. Pada hari itu, banyak orang berkumpul di satu tempat untuk makan bersama dan mengucap syukur.Â
Walau Thanksgiving bukan tradisi kita, tapi ada satu hal yang mendasar dari perayaan tahunan per 24 November itu. Intinya, kita harus memiliki rasa bersyukur atas apa yang sudah kita miliki.
Rasa bersyukur berbeda dari rasa pasrah diri atau keadaan, ya.Â
Kalau kita mengucap syukur dengan tulus, kita menyadari apa yang kita punya dan berterima kasih pada Tuhan untuk itu.Â
Tapi, kita tetap menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Mungkin kalian bertanya apa sih pentingnya bersyukur? Mengapa harus bersyukur saat keadaan kita sedang tidak baik-baik saja? Kita bahas, yuk.
Mengucap syukur sejatinya adalah hal wajib yang kita ucapkan atau doakan setiap bangun tidur.Â
Lupakan dulu masalah yang ada atau notifikasi pesan di gawai. Fokus saja pada rasa syukur itu.Â
Coba tenangkan pikiran dan cari hal kecil yang membuat kita mengucapkan terima kasih. Atau tanyakan hal ini pada diri sendiri:
Apa aku masih bisa makan dan minum cukup?
Apa aku masih bekerja?
Terus, apa aku punya pakaian dan tempat tinggal?
Dan seterusnya..Â
Nah, kalau jawabannya iya berarti ada hal kecil yang bisa kita jadikan tolak ukur buat bersyukur.
Â
Mengucap syukur juga bisa menjadikan kita lebih tenang dan jauh dari kecemasan. Kadang kita terlalu khawatir akan hari esok atau hal lain. Dengan mengucapkan terima kasih, kita jadi lebih bahagia, lho. Itu karena kita menemukan hal sederhana dalam hidup yang membuat kita tersenyum.Â
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membiasakan diri bersyukur. Kalian bisa coba cara ini:
1.Menulis hal yang membuat kita bersyukur
Ini adalah latihan agar kita ingat kalau ada banyak hal yang bisa kita syukuri. Â Kita bisa menulis seperti ini:
Hari ini aku bersyukur karena cuaca cerah. Aku bisa bekerja tanpa takut hujan.Â
Aku juga bersyukur karena hari ini pekerjaanku lancar. Aku bisa menghadapi tiap masalah yang ada.
Saya menulis hal semacam itu di diari setiap malam sebelum tidur.Â
Tapi kalian juga bisa menulisnya pagi hari. Tergantung kapan waktu luang saja.
2.Mengucap terima kasih sebelum tidur
Yang pasti, kita mengucapkan terima kasih ke diri sendiri dulu. Setelah itu, ingat lagi kebaikan apa yang sudah diterima dari orang lain. Terus, hal baik apa yang sudah kita lakukan buat sesama. Simple, kan?
3.Lakukan dua cara di atas setiap hari
Saya sudah melakukan hal itu selama sebelas hari. Dan berkomitmen buat terus menemukan hal baru yang bisa disyukuri.Â
Bukan berarti masalah atau hambatan hilang, tapi saya merasa jauh lebih baik. Iya, sangat lebih baik bahkan saat cemas melanda.Â
Dengan konsisten mengucap syukur, kita akan terlatih untuk melihat hal negatif dari sisi yang berbeda. Seperti seorang fotografer yang selalu mencari angle terbaik sebelum mengambil gambar, kita juga bisa menempatkan diri seperti dia.Â
Melihat kebaikan dan sisi positif bahkan untuk hal buruk sekali pun.Â
Well, kalau kita merasa bahagia atas hal kecil bukannya lebih mudah buat mencari kebaikan saat kita sedang ditimpa masalah besar?
Semua hal memang perlu proses, tapi kalau kita bisa menilai kadar cukup dalam hidup, maka segala hal pasti jadi lebih indah.Â
Tulisan ini dibuat sebagai pengingat betapa ajaibnya bersyukur dalam mengubah pandangan kita akan suatu hal.Â
Kalau kalian sedang galau, kembali lagi ke sini dan temukan kekuatanmu.
Jadi, sudah bersyukur tentang apa hari ini? Share di kolom komentar, ya. Terima kasih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H