Orangtua sudah membiayai dan mensupport mereka selama ini. Jangan sia-siakan kepercayaan orangtua. Dan sekarang adalah tugas mereka untuk "mempertanggungjawabkan" segala kepercayaan tersebut lewat nilai nilai mereka.
2. Kejujuran, dengan kegiatan ini diharapkan ada komunikasi yang jujur dari orangtua dan siswa. Hari itu siswa menjelaskan mengapa perolehan nilai mereka seperti itu, dan orangtua mencatat dalam hati kira kira apa yang harus ditingkatkan dalam mensupport belajar siswa.
3. Komunikasi yang baik, pada kenyataannya ada siswa yang mengalami kesulitan komunikasi dengan orangtua. Entah karena orangtua terlalu sibuk, atau bahkan siswa sendiri yang banyak tugas. Kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk saling berbicara mencairkan kebekuan yang mungkin ada.
4. Sopan santun, sebelum menyerahkan rapor pada orangtua, guru menjelaskan bagaimana adab bicara dan menyerahkan sesuatu pada orangtua. Semua harus dilakukan dengan sopan.
Hari yang luar biasa. Suasana terasa akrab juga mengharukan.
Ada yang tersenyum bangga, ada yang begitu terharu, sekaligus sedih ketika ada nilai yang kurang dari ekspektasi. Beberapa orangtua tampak begitu bersemangat memberikan motivasi pada anak-anaknya.
Sesudah proses diskusi selesai, orangtua diminta mengisi form refleksi tentang kegiatan hari itu.Â
Tanggapan rata-rata orangtua adalah mereka menyukai model penerimaan rapor seperti hari itu karena meningkatkan tanggung jawab anak, juga "mencairkan" komunikasi anak dan orangtua.
Akhirnya banyak hal baik yang diperoleh dari pelaksanaan penerimaan rapor hari itu. Ya, penerimaan rapor bukan sekedar laporan angka-angka.Â
Lewat kegiatan penerimaan rapor juga bisa ditanamkan karakter baik pada siswa, dan yang paling penting bisa meningkatkan sinergi guru dan orangtua untuk menunjang keberhasilan proses belajar siswa.