Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Penerimaan Rapor Bukan Sekadar Laporan Angka

19 Desember 2024   23:53 Diperbarui: 20 Desember 2024   07:43 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penerimaan rapor (dokumentasi pribadi)

Penerimaan rapor adalah hari yang selalu ditunggu di setiap semester. Tidak hanya oleh siswa tapi terutama juga orangtua yang ingin mengetahui hasil belajar putra putrinya selama satu semester.

Kegiatan rapotan semester gasal dilaksanakan pada minggu kedua atau ketiga bulan Desember, dan di sekolah kami SMP Negeri 3 Malang dilaksanakan pada hari Kamis (19/12).

Di semester-semester sebelumnya, pengambilan rapor dilaksanakan oleh orangtua siswa, di mana pada hari yang ditentukan sekolah mengundang orangtua untuk mengambil rapor. 

Dalam acara tersebut sekaligus dilakukan pengarahan juga diskusi sehubungan dengan proses belajar siswa di sekolah. Sementara orangtua datang ke sekolah, siswa tidak perlu datang alias libur.

Itu dulu, mulai semester ini sekolah kami mencoba cara baru dalam penerimaan rapor siswa.

Dalam kegiatan ini bukan hanya orangtua, tapi siswa juga datang ke sekolah untuk bersama sama menerima rapor semester gasal.

Bagaimana detail kegiatannya? 

Undangan pada orangtua diberikan dalam tiga tahap yaitu pukul 07.30 untuk kelas 7, pukul 09.00 WIB kelas 8 dan 10.30 untuk kelas 9.

Setiap angkatan berjumlah sekitar 250 orang. Berarti jika hadir semua diperkirakan ada 500 orang yang datang dalam tiap tahapan.

Nah, alur penerimaan rapor adalah sebagai berikut:

Pengarahan oleh Bapak Kepala Sekolah (dokumentasi pribadi)
Pengarahan oleh Bapak Kepala Sekolah (dokumentasi pribadi)

1. Orangtua hadir di aula dan mendapat penjelasan penjelasan tentang berbagai masalah pembelajaran dan pembentukan karakter siswa oleh kepsek.

2. Siswa hadir di kelas dan mendapat pengarahan dari wali kelas tentang berbagai masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran, sekaligus mengisi refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan di semester gasal. 

Pengarahan dari wali kelas (dokumentasi pribadi)
Pengarahan dari wali kelas (dokumentasi pribadi)

3. Sesudah pengarahan, siswa mendapat rapor untuk dicermati. Pada siswa diberikan arahan bahwa nanti orangtua mereka akan datang ke kelas, dan mereka harus menjelaskan perolehan nilai mereka pada orangtua dan menjawab pertanyaan orangtua berkaitan dengan nilai tersebut.

3. Orangtua masuk ke kelas dan mendapatkan sedikit arahan dari wali kelas.

4. Siswa menyerahkan sekaligus menjelaskan perolehan nilai rapor pada orangtua masing-masing.

Menyerahkan rapor pada orangtua (dokumentasi pribadi)
Menyerahkan rapor pada orangtua (dokumentasi pribadi)

Proses penerimaan rapor dengan cara seperti ini memang lebih ribet dari biasanya. Terutama bagi wali kelas yang harus memberikan pengarahan pada siswa dan orangtua dalam waktu yang hampir bersamaan. 

Tapi tak apa karena dengan kegiatan ini bisa ditanamkan berbagai karakter baik pada siswa. Apa saja karakter baik tersebut?

1. Tanggung jawab, diharapkan lewat kegiatan ini siswa semakin menyadari bahwa belajar adalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan orangtua pada mereka. 

Orangtua sudah membiayai dan mensupport mereka selama ini. Jangan sia-siakan kepercayaan orangtua. Dan sekarang adalah tugas mereka untuk "mempertanggungjawabkan" segala kepercayaan tersebut lewat nilai nilai mereka.

2. Kejujuran, dengan kegiatan ini diharapkan ada komunikasi yang jujur dari orangtua dan siswa. Hari itu siswa menjelaskan mengapa perolehan nilai mereka seperti itu, dan orangtua mencatat dalam hati kira kira apa yang harus ditingkatkan dalam mensupport belajar siswa.

3. Komunikasi yang baik, pada kenyataannya ada siswa yang mengalami kesulitan komunikasi dengan orangtua. Entah karena orangtua terlalu sibuk, atau bahkan siswa sendiri yang banyak tugas. Kesempatan ini bisa mereka gunakan untuk saling berbicara mencairkan kebekuan yang mungkin ada.

4. Sopan santun, sebelum menyerahkan rapor pada orangtua, guru menjelaskan bagaimana adab bicara dan menyerahkan sesuatu pada orangtua. Semua harus dilakukan dengan sopan.

Berdiskusi tentang nilai rapor (dokumentasi pribadi)
Berdiskusi tentang nilai rapor (dokumentasi pribadi)

Hari yang luar biasa. Suasana terasa akrab juga mengharukan.

Ada yang tersenyum bangga, ada yang begitu terharu, sekaligus sedih ketika ada nilai yang kurang dari ekspektasi. Beberapa orangtua tampak begitu bersemangat memberikan motivasi pada anak-anaknya.

Sesudah proses diskusi selesai, orangtua diminta mengisi form refleksi tentang kegiatan hari itu. 

Tanggapan rata-rata orangtua adalah mereka menyukai model penerimaan rapor seperti hari itu karena meningkatkan tanggung jawab anak, juga "mencairkan" komunikasi anak dan orangtua.

Akhirnya banyak hal baik yang diperoleh dari pelaksanaan penerimaan rapor hari itu. Ya, penerimaan rapor bukan sekedar laporan angka-angka. 

Lewat kegiatan penerimaan rapor juga bisa ditanamkan karakter baik pada siswa, dan yang paling penting bisa meningkatkan sinergi guru dan orangtua untuk menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

Semoga bermanfaat, Salam Edukasi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun