Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Bapak dan Gulai Terlezat di Dunia

13 Desember 2024   16:15 Diperbarui: 15 Desember 2024   08:52 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergegas saya turun dari boncengan dan ikut bapak masuk ke dalam warung.

"Sekul gule kalih, wedang jeruk kalih," kata bapak pada sang penjual.

Rasanya seperti bermimpi. Membayangkan membeli gulai saja sudah tak pernah, apalagi makan di warungnya. 

Saya duduk di sebelah bapak. Aroma gulai kambing demikian menggoda hingga perut saya mulai berbunyi.

"Krupuk?" tanya bapak sambil mengambil dua bungkus krupuk puli dan meletakkan di depan saya.

Tak lama kemudian pesanan kamipun datang. Dua mangkok nasi gulai lengkap dengan sambal dan jeruk nipis dalam piring kecil dan dua minuman jeruk nipis hangat.

Tanpa dikomando dua kali saya segera makan. Sambil bergurau saya menceritakan asyiknya latihan karate hari itu. Bapak sesekali tertawa. Ya, dalam banyak hal, beliau adalah teman ngobrol yang sangat menyenangkan.

Malam semakin larut. Setelah membayar, bapak mengajak saya untuk segera pulang. Perut saya terasa begitu hangat, apalagi hati saya.

"Kok malam?" tanya Ibuk sesampai di rumah. Saya dan bapak cuma tersenyum penuh rahasia. 

 Cerita tentang nasi gulai kambing itu baru kami buka keesokan harinya. Seperti yang diperkirakan, mas dan adik saya langsung protes dan ingin diajak makan ke warung "Sederhana".

Sejak saat itu saya merasa bahwa gulai kambing adalah hidangan terlezat yang pernah ada. Mengapa? Bukan hanya karena rasanya yang begitu sedap dan kaya rempah, tapi selalu mengingatkan saya pada bapak dengan segala kenangan dan kasih sayangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun