Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Pesona Keindahan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

8 November 2024   16:28 Diperbarui: 9 November 2024   16:46 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat banyaknya tangga kok tidak berani..he..he...

Di sepanjang jalan yang kami lalui banyak papan peringatan untuk para pengunjung. Semua peringatan berkaitan dengan ajakan untuk menjaga lingkungan Taman Nasional. Meski ironisnya ada beberapa sampah botol plastik yang dibuang sembarangan.

Area menuju kawah, dokumentasi pribadi 
Area menuju kawah, dokumentasi pribadi 

Dari beberapa informasi jumlah tangga ada 250 atau 252. 

Di area dekat jalan naik menuju kawah saya duduk di sebuah kedai sambil memesan mie dalam cup dan minuman jahe. Subhanallah... itu adalah mie terlezat menurut saya.

Papan peringatan untuk pengunjung, dokumentasi pribadi
Papan peringatan untuk pengunjung, dokumentasi pribadi
Kombinasi rasa lelah dan lapar membuat mie soto sore itu terasa begitu mantap.

Sambil berbincang-bincang dengan Bu Agus dan Pak Agus sang pemilik kedai yang juga orang asli Tengger, kami menikmati senja sambil melihat orang- orang yang berlalu-lalang.

Bapak dan Ibu Agus bercerita tentang meriahnya upacara Kasada yang selalu dilakukan oleh warga sekitar Bromo.

Kedai di jalan ke arah kawah, dokumentasi pribadi 
Kedai di jalan ke arah kawah, dokumentasi pribadi 

Ketika matahari semakin redup kami berjalan kembali menuju tempat parkir jeep. Menurut Bapak Agus sang pemilik warung seharusnya kami ke Bukit Cinta untuk melihat sunset. Tapi badan sudah terasa capek dan pegal serta beberapa teman yang naik ke kawah belum juga turun.

Habis Maghrib kami kembali naik jeep untuk balik ke rest area. Jalanan mulai gelap. Dengan sigap Mas Hanafi membawa kembali kami melalui jalan yang berkelok- kelok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun