Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebuah Catatan dari Peringatan Bulan Bahasa, Lebih dari Sekadar Perayaan

1 November 2024   16:21 Diperbarui: 2 November 2024   08:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu mading peserta | Dokumentasi pribadi 

Oktober telah berlalu. Meski demikian bulan istimewa ini masih menyisakan berbagai kesibukan di sekolah kami.

Bulan Oktober identik dengan bulan bahasa karena di dalamnya telah diselenggarakan Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928.

Dalam momen yang sakral itu telah diikrarkan Sumpah Pemuda yang salah satu isinya adalah menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.

Drama | Dokumentasi Naufal
Drama | Dokumentasi Naufal
Pada bulan Oktober biasanya sekolah sekolah mengadakan peringatan Bulan Bahasa. Peringatan Bulan Bahasa sendiri diadakan semenjak tahun 1980. Tujuan utamanya selain untuk memperingati Sumpah Pemuda  juga untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia. 

Dalam perkembangannya di sekolah, ternyata  bukan hanya Bahasa Indonesia yang dilombakan dalam perayaan Bulan Bahasa, tapi juga  bahasa daerah juga bahasa asing.

Menulis indah aksara Jawa | Dokumentasi pribadi 
Menulis indah aksara Jawa | Dokumentasi pribadi 
Di sekolah kami peringatan bulan bahasa dilaksanakan tanggal 31 Oktober dan 1 November. Tanggal 31 Oktober adalah pelaksanaan berbagai macam lomba dan sehari sesudahnya diadakan penampilan dari beberapa nomor lomba, pameran serta refleksi.

Kamis (31/10) kesibukan di sekolah begitu luar biasa. Setelah apel pembukaan, berbagai macam lombapun dimulai.

Ada berbagai nomor lomba yang diadakan yaitu pidato Bahasa Indonesia, geguritan, cipta puisi, musikalisasi puisi, mendongeng, story telling, majalah dinding, broadcasting, drama, speech contest, menulis indah aksara Jawa, pantomim, poster digital dan poster manual.

Peserta pantomim | Dokumentasi pribadi 
Peserta pantomim | Dokumentasi pribadi 
Dalam lomba ini setiap kelas wajib mengirimkan delegasinya. Jika tidak, maka ada konsekuensi tertentu yang harus diterima kelas.

Ya,  kalah menang itu urusan nanti, yang penting semua wajib berpartisipasi.

Di arena lomba dongeng anak- anak membawakan dongeng dari daerah -daerah di Indonesia dengan begitu percaya diri. Ada yang memakai kostum tertentu agar penampilan mereka lebih memikat.

Demikian pula di arena lomba story telling, pidato Bahasa Indonesia, geguritan, MC juga speech contest. Keberanian bicara dan  berekspresi, benar benar ditunjukkan oleh para delegasi kelas.

Lomba dongeng | Dokumentasi Naufal
Lomba dongeng | Dokumentasi Naufal
Di arena lomba mading, poster digital, poster manual dan menulis indah Bahasa Jawa semua peserta tampak demikian tekun  berusaha membuat karya terbaik mereka. Lewat poster anak-anak mengemukakan ide dalam bentuk slogan-slogan anti bullying.

Lomba broadcasting juga demikian. Semua berlomba membuat karya yang bagus dengan bergaya dan bicara mirip presenter betulan.

Tidak kalah meriah adalah lomba drama dan musikalisasi puisi. 

Peserta lomba broadcasting | Dokumentasi pribadi 
Peserta lomba broadcasting | Dokumentasi pribadi 
Di arena drama para peserta mengenakan kostum beraneka ragam sesuai tokoh yang diperankan. Ada membawakan drama Malin Kundang, Terjadinya Danau Toba,  juga Keong Emas.

Hari yang luar biasa. Kreatifitas siswa begitu tampak dimana-mana. Bulan Bahasa benar benar bukan sekedar perayaan, karena lewat kegiatan ini ada berbagai manfaat yang bisa diambil yaitu:

1. Mendorong pelestarian bahasa dan budaya. Lewat kegiatan dongeng, geguritan maupun menulis indah aksara Jawa siswa diajak lebih peduli pada kekayaan budaya yang kita miliki selama ini.

Peserta lomba drama 'Keong Emas' | Dokumentasi pribadi 
Peserta lomba drama 'Keong Emas' | Dokumentasi pribadi 
2. Membantu meningkatkan ketrampilan berbahasa dan dalam mengemukakan ide, baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. 

3. Sebagai sarana untuk mengekspresikan karya sastra. Seperti lomba cipta puisi, geguritan ataupun musikalisasi puisi.

4. Lewat berbagai latihan siswa belajar bahwa tidak mudah membuat atau menampilkan karya. Di sini mereka belajar untuk menghargai karya orang lain dan melatih rasa percaya diri.

Setelah lomba hari Kamis, pagi ini diadakan pameran karya semua peserta di halaman sekolah.

Karya yang dipamerkan | Dokumentasi pribadi 
Karya yang dipamerkan | Dokumentasi pribadi 

Salah satu mading peserta | Dokumentasi pribadi 
Salah satu mading peserta | Dokumentasi pribadi 
Di tengah arus globalisasi yang demikian deras, kehadiran bulan bahasa sungguh memiliki arti yang penting. Karena bulan bahasa mengajak siswa untuk lebih mencintai Bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan tidak mengesampingkan bahasa asing. 

Seperti kata sebuah nasehat: Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing.

Semoga bermanfaat dan salam Kompasiana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun