Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebuah Catatan dari Peringatan Bulan Bahasa, Lebih dari Sekadar Perayaan

1 November 2024   16:21 Diperbarui: 2 November 2024   08:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu mading peserta | Dokumentasi pribadi 

Demikian pula di arena lomba story telling, pidato Bahasa Indonesia, geguritan, MC juga speech contest. Keberanian bicara dan  berekspresi, benar benar ditunjukkan oleh para delegasi kelas.

Lomba dongeng | Dokumentasi Naufal
Lomba dongeng | Dokumentasi Naufal
Di arena lomba mading, poster digital, poster manual dan menulis indah Bahasa Jawa semua peserta tampak demikian tekun  berusaha membuat karya terbaik mereka. Lewat poster anak-anak mengemukakan ide dalam bentuk slogan-slogan anti bullying.

Lomba broadcasting juga demikian. Semua berlomba membuat karya yang bagus dengan bergaya dan bicara mirip presenter betulan.

Tidak kalah meriah adalah lomba drama dan musikalisasi puisi. 

Peserta lomba broadcasting | Dokumentasi pribadi 
Peserta lomba broadcasting | Dokumentasi pribadi 
Di arena drama para peserta mengenakan kostum beraneka ragam sesuai tokoh yang diperankan. Ada membawakan drama Malin Kundang, Terjadinya Danau Toba,  juga Keong Emas.

Hari yang luar biasa. Kreatifitas siswa begitu tampak dimana-mana. Bulan Bahasa benar benar bukan sekedar perayaan, karena lewat kegiatan ini ada berbagai manfaat yang bisa diambil yaitu:

1. Mendorong pelestarian bahasa dan budaya. Lewat kegiatan dongeng, geguritan maupun menulis indah aksara Jawa siswa diajak lebih peduli pada kekayaan budaya yang kita miliki selama ini.

Peserta lomba drama 'Keong Emas' | Dokumentasi pribadi 
Peserta lomba drama 'Keong Emas' | Dokumentasi pribadi 
2. Membantu meningkatkan ketrampilan berbahasa dan dalam mengemukakan ide, baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. 

3. Sebagai sarana untuk mengekspresikan karya sastra. Seperti lomba cipta puisi, geguritan ataupun musikalisasi puisi.

4. Lewat berbagai latihan siswa belajar bahwa tidak mudah membuat atau menampilkan karya. Di sini mereka belajar untuk menghargai karya orang lain dan melatih rasa percaya diri.

Setelah lomba hari Kamis, pagi ini diadakan pameran karya semua peserta di halaman sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun