Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sudahkah Kita Menjadikan Rasulullah Sebagai Panutan Kita?

16 September 2024   06:39 Diperbarui: 16 September 2024   06:45 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembacaan Sholawat Nabi, dokumentasi pribadi 

Dalam paparan pagi itu Ustadz Usman  mengajak semua siswa untuk selalu menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan kita, dengan selalu meniru teladan beliau.

Umat yang Dirindukan Rasulullah

Apakah kita sudah menjadikan Rasulullah sebagai panutan kita? Itu adalah sebuah pertanyaan besar yang hati kita sendiri yang tahu.

Mengikuti segala teladan Rasul adalah wujud cinta dan rindu kita pada Rasulullah. Jika kita mencintai Rasulullah, maka Rasul juga akan mencintai dan merindukan kita.

Menyimak mauidhah Hasanah, dokumentasi pribadi 
Menyimak mauidhah Hasanah, dokumentasi pribadi 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas diceritakan suatu saat setelah sholat Subuh berjamaah, Rasulullah duduk berbincang bersama para sahabat.

Saat itu beliau bertanya,  "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa hamba Allah yang paling mulia di sisi-Nya?". Salah seorang sahabat berkata: "Para Malaikat ya Rasulullah, merekalah yang mulia."

Rasulullah menjawab: "Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka senantiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan."

Para sahabat pun kembali terdiam. Tiba-tiba seorang sahabat kembali berkata: "Ya Rasulullah, tentu para Nabi, merekalah yang mulia itu."

Rasulullah tersenyum dan berkata:"Ya, para Nabi itu mulia, mereka adalah utusan Allah di muka bumi. Tapi bukan itu yang kumaksud," lanjut Rasulullah.

Seorang sahabat berkata pelan dengan penuh harap, "Apakah kami para sahabatmu, ya Rasulullah? Apakah kami yang mulia itu?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun