Dalam paparan pagi itu Ustadz Usman  mengajak semua siswa untuk selalu menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan kita, dengan selalu meniru teladan beliau.
Umat yang Dirindukan Rasulullah
Apakah kita sudah menjadikan Rasulullah sebagai panutan kita? Itu adalah sebuah pertanyaan besar yang hati kita sendiri yang tahu.
Mengikuti segala teladan Rasul adalah wujud cinta dan rindu kita pada Rasulullah. Jika kita mencintai Rasulullah, maka Rasul juga akan mencintai dan merindukan kita.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas diceritakan suatu saat setelah sholat Subuh berjamaah, Rasulullah duduk berbincang bersama para sahabat.
Saat itu beliau bertanya, Â "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa hamba Allah yang paling mulia di sisi-Nya?". Salah seorang sahabat berkata: "Para Malaikat ya Rasulullah, merekalah yang mulia."
Rasulullah menjawab: "Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka senantiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan."
Para sahabat pun kembali terdiam. Tiba-tiba seorang sahabat kembali berkata: "Ya Rasulullah, tentu para Nabi, merekalah yang mulia itu."
Rasulullah tersenyum dan berkata:"Ya, para Nabi itu mulia, mereka adalah utusan Allah di muka bumi. Tapi bukan itu yang kumaksud," lanjut Rasulullah.
Seorang sahabat berkata pelan dengan penuh harap, "Apakah kami para sahabatmu, ya Rasulullah? Apakah kami yang mulia itu?"Â