Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih Gusti, Selalu Paring Rezeki

10 Agustus 2024   00:43 Diperbarui: 10 Agustus 2024   00:44 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memasak di dapur,sumber gambar: pngtree 

"Mbak Diana.., assalamualaikum," 

Sebuah suara terdengar begitu renyah menyapa.  Mbak Miska, sang pemilik suara langsung masuk rumah. Demi melihat kue lumpur yang 'menul-menul' di meja Mbak Miska berseru,

"Walah, cantiknya .. lumpurku.," 

Diana yang sedang memasukkan kue lumpur dalam tenong menghentikan pekerjaannya sejenak. 

"Lha iya lah .. yang buat yo cantik kok..., " katanya sambil tertawa.

"Lebih cantik yang pesen," timpal Mbak Miska. Tawa keduanya kembali berderai.

Sepeninggal Mbak Miska Diana langsung menuju ke dapur. Sedapnya kopi yang dibuatkan Yeni langsung menggelitik hidungnya dan membangkitkan simpul-simpul syaraf ingatannya. 

Ya, ingatan pada kenangan lama yang membuatnya jadi seperti ini.

Hari- hari Diana selalu diwarnai dengan berbagai kesibukan membuat kue. Ya, kue dan kue. Putu ayu, donat,  cake , lapis, roti kukus tak henti-henti keluar dari dapurnya. 

Aroma dapurnya adalah wujud optimisme dalam rumahnya. Aroma yang menunjukkan bawa roda ekonominya terus berputar .

Ilustrasi memasak di dapur,sumber gambar: pngtree 
Ilustrasi memasak di dapur,sumber gambar: pngtree 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun