Mulanya saya kurang berminat juga karena ini film horor. Tapi ketika diterangkan dalam review bahwa film ini mengandung unsur komedi tapi juga mengharukan, saya jadi tertarik.
Film ini bercerita tentang lima orang yang melakukan pendakian ke gunung Madyopuro. Lima orang tersebut baru bertemu di lokasi (kecuali Bagas dan Lenni) yang akhirnya bergabung menjadi satu rombongan.
Banyak peristiwa yang mereka alami selama melakukan pendakian. Dalam film ini digambarkan pergulatan dalam diri masing-masing tokohnya yaitu Bagas, Lenni, Dicky, Andrew dan Juna dengan masalah yang membebani diri masing-masing.Â
Ya, setiap tokoh di sini mempunyai masalah masing-masing sehingga punya tujuan yang berbeda dalam perjalanan mendaki Gunung Madyopuro.Â
Lenni ingin menghapus rasa berdosa karena ia merasa menjadi penyebab meninggalnya ibunya, Dicky ingin mencari jimat di Gunung Madyopuro karena ia terlibat judi online sehingga mempunyai banyak hutang.
Juna yang sering di-bully karena anak koruptor, juga Andrew yang kekasihnya hamil dan hubungannya kurang direstui oleh orang tuanya karena keluarga mereka berbeda 'kasta'.Satu satunya tujuan yang paling sederhana adalah Bagas yang ingin mengantar Leni karena ia suka pada gadis ini.
Ada satu mitos yang mengatakan bahwa jumlah pendaki dalam satu rombongan harus genap, dan dalam perjalanan mereka tidak boleh menoleh ke belakang.Â
Di sini cerita berjalan semakin asyik. Karena jumlah mereka dalam satu rombongan adalah lima akhirnya mereka mulai sadar bahwa satu di antara mereka bukan manusia alias dhemit.Â
Rasa curiga mulai timbul di antara mereka karena dalam perjalanan mereka terus berputar-putar dan selalu dibayangi hantu masing-masing.Â
Menoleh ke belakang. Kata yang berlawanan dengan mitos ini ternyata justru menjadi kunci pemecahan masalah.