Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerita tentang Parcel, Sederhana Namun Sangat Bermakna

2 April 2024   21:07 Diperbarui: 3 April 2024   17:32 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat-alat dapur, sumber gambar: iStock
Alat-alat dapur, sumber gambar: iStock

Pak Mus tertawa. "Sabar...sabar... Semua pasti kebagian," katanya bak iklan di televisi zaman dulu.

Satu demi satu Pak Mus membagikan bungkusan pada ibu-ibu. Bungkusan yang sangat sederhana. Dengan lapisan kertas coklat yang zaman dulu sering digunakan untuk sampul buku dan bertuliskan nama masing-masing Ibu-ibu langganannya.

"Selamat Lebaran Ibu-ibu...," kata Pak Mus dengan senyumnya yang tak pernah ketinggalan.

"Suwun Pak Mus...Mudah-mudahan rezekinya lancar..Sering-sering kasih parcel ya....," jawab Ibu-ibu senang. 

Acara belanja semakin gayeng. Ibu-ibu semakin semangat memilih barang kebutuhannya, dan Pak Mus melayani mereka dengan begitu sabar 

Membaca topik Ramadhan Bercerita kali ini yaitu tentang Bingkisan Lebaran, membuat saya teringat pada Pak Mus, langganan sayur kami. Pak Mus yang setiap hari selalu menyapa kami di depan gang untuk melayani kami berbelanja. 

Langganan Pak Mus sangat banyak, karena dia sangat ramah dan sabar. Sabar dalam artian bisa meladeni semua keinginan kami (misal minta tolong membersihkan ikan segar, membersihkan kulit ayam dan lainnya), juga sabar melayani kami yang kadang uangnya kurang sehingga harus 'nyatet'.

Ilustrasi ibu-ibu berbelanja, sumber gambar: Soloraya-Solopos.com
Ilustrasi ibu-ibu berbelanja, sumber gambar: Soloraya-Solopos.com
Setiap menjelang Lebaran Pak Mus selalu memberi bingkisan hadiah pada kami para pelanggannya. Tidak mahal memang isinya, tapi cukup membuat kami senang.

Dari Pak Mus saya pernah mendapat hadiah sebuah mangkok sayur, panci ataupun minyak goreng. Pak Mus selalu memberikan hadiah yang berbeda bagi setiap orang sesuai dengan kebutuhan dan besar belanjaannya tiap hari. 

Sebagai contoh Bu Mansur yang belanjanya biasa-biasa saja seperti saya mendapat hadiah mangkok sayur, Mbak Yuni yang belanjanya banyak karena punya kos- kosan mendapat bingkisan panci susun, Mbak Nina yang baru melahirkan sebulan lalu mendapat hadiah selimut bayi. Aha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun