Hari itu di awal  pembelajaran  guru tiba-tiba mengajak siswa berbicara tentang bermacam-macam makanan. Ada bakso, soto, bakmi, juga nasi goreng.
Setelah bertanya pada siswa tentang berbagai jenis makanan tersebut, guru  memasukkan data ke dalam tabel yang sudah ada  di slide.Â
Tabel menunjukkan jenis makanan dan jumlah anak yang menyukai makanan tersebut.Â
Aha, rupanya hari ini guru mengajak siswa belajar tentang statistika, tepatnya tentang penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran.
Dari tabel, siswa diajak bersama-sama mengubah data tersebut dalam bentuk diagram lingkaran.
Lewat kegiatan ini guru mengingatkan kembali cara menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, materi yang sudah pernah mereka dapatkan saat SD.
Setelah sedikit mengulang, pembelajaran inti dimulai. Pembelajaran kali ini menggunakan metode Gallery Walk. Nah, yang bagaimanakah itu?
Tentang Metode Pembelajaran Gallery Walk
Gallery Walk berasal dari  kata  Gallery yang memiliki arti pameran, dan Walk yang berarti jalan.Â
Jadi metode Gallery Walk berisi  kegiatan untuk memamerkan karya, hasil gagasan atau produk yang dihasilkan peserta didik selama proses pembelajaran, yang selanjutnya, hasil tersebut akan diberikan umpan balik atau refleksi dari peserta didik lainnya.
Nah, bagaimana jalannya pembelajaran matematika pada pagi itu?
Pertama siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi 4 orang, dan setiap kelompok diibaratkan pemilik kios. Ada kios buah, rempah-rempah, ikan segar, sayur, lauk pauk, frozen food, barang pecah belah dan plastik makanan.Â
Berikutnya tiap kelompok mendapat tugas dari LKPD. Dalam LKPD mereka diminta untuk menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran dari tabel yang sudah tersedia.Â
LKPD disajikan dalam bentuk QR code sehingga tiap ketua kelompok harus melakukan scan dengan hpnya, lalu mengerjakan tugasnya bersama- sama.
Diagram lingkaran yang dibuat oleh masing-masing kelompok boleh dihias atau diwarnai sehingga tampilannya lebih bagus.
Sesudah diagram dibuat, satu orang dari masing -masing kelompok tinggal di tempat, sementara yang lain berkunjung ke kelompok lain secara bergantian.Â
Dalam kunjungan tersebut mereka bebas bertanya tentang pembuatan diagram lingkaran pada anggota kelompok yang dikunjungi.
Demikian dilaksanakan bergantian ke kelompok lain sehingga pengunjung mendapat pemahaman yang lebih baik tentang cara membuat diagram lingkaran.
Pembelajaran berlangsung menyenangkan. Siswa tampak antusias. Terbukti tanya jawab banyak terjadi selama kunjungan, dan dari hasil refleksi lewat padlet banyak siswa mengatakan bahwa pembelajaran hari itu cukup seru.
Apa saja manfaat yang bisa diambil dari pembelajaran dengan metode Gallery Walk ini?
1. Meningkatkan minat dan keaktifan belajar.Â
Membagi siswa dalam kelompok- kelompok kecil membuat siswa tidak enggan bertanya, sehingga meningkatkan minat dan keaktifan belajar mereka.Â
Ya, bertanya dan berdiskusi dengan teman sebaya sering lebih disukai siswa daripada bertanya pada guru.
2. Membangun kerjasama kelompok.
Sebelum menerima kunjungan, siswa harus membuat persiapan yang bagus untuk disajikan. Di sini kerjasama kelompok sangat diperlukan.
3. Berani berpendapat dan mengapresiasi karya orang lain.Â
Ketika berkunjung siswa belajar bertanya, berpendapat dan mengapresiasi karya siswa lain. Di sini mereka belajar memberikan komentar dan apresiasi dengan bijak.
Tentunya masih banyak lagi manfaat pembelajaran dengan metode Gallery Walk yang tidak sempat tertulis di sini.
Hal penting yang didapatkan dari pembelajaran hari itu adalah hakekatnya guru harus rajin berinovasi agar pembelajaran di kelasnya berjalan lebih menyenangkan dan akhirnya bisa memberikan hasil yang maksimal.
Semoga bermanfaat dan salam matematika:)
Kegiatan pembelajaran bisa dilihat di YouTube berikut ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H