Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Benarkah Pembelajaran Berdiferensiasi Itu Sangat Melelahkan?

17 Desember 2023   10:12 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:01 6104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa dengan didampingi guru, dokumentasi pribadi 

Apa komentar yang pertama muncul dari guru pengajar? "Luar biasa melelahkan, Bu..", katanya sembari tertawa. Komentar yang sama muncul dari guru yang lain. 

Ya, melelahkan.

Untungnya siswa semua tetap bisa belajar dengan baik terbukti presentasi berjalan lancar dan LKPD yang dikumpulkan juga lengkap.

Pertanyaannya sekarang, apa benar pembelajaran berdiferensiasi sebegitu melelahkan? 

Sebenarnya semua tergantung bagaimana kita membuat skenario dan menerapkannya.

Dalam pembelajaran sebenarnya kita sudah sering melakukan pembelajaran berdiferensiasi, hanya saja kita tidak menuliskan atau bahkan merasakannya. 

Diferensiasi yang paling sederhana misalnya penataan tempat duduk. 

Dalam kelas biasanya siswa auditory atau visual diletakkan di depan sedangkan kinestetik di belakang.

Mengapa demikian? Siswa auditori dan visual lebih suka mendengar atau menyimak. Mereka mudah terdistorsi dengan suara yang gaduh atau banyak gerakan di sekitar mereka. Berbeda dengan siswa kinestetik yang tidak betah duduk tenang dalam waktu yang lama, karenanya siswa kinestetik sering diletakkan di belakang. 

Contoh lain, saat pembelajaran matematika materi bangun ruang , siswa auditori atau visual bisa menyebutkan unsur bangun ruang dengan membayangkan, sementara untuk siswa kinestetik harus menggunakan alat peraga. 

Karenanya saat pembelajaran bangun ruang selalu ada alat peraga yang sewaktu- waktu bisa digunakan siswa yang memerlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun