Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Penting Gayeng, Seneng dan Seduluran Selawase

5 November 2023   20:36 Diperbarui: 5 November 2023   20:55 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Jokowi," jawabnya ringan.

"Ooh, begitu ya..." kata saya sambil tertawa.

Asli, saya suka dengan cara mbak Sur menyebut nama Pak Joko. Sepertinya Pak Joko itu kenalan dekatnya, atau tetangga sebelah rumah.

Mungkin karena Mbak Sur dan suaminya penggemar berat Pak Jokowi.

Pagi ini ketika berjualan dan hendak keluar gang Mbak Sur agak tertegun. Ada bendera NU bertebaran dimana-mana dan di sela- selanya ada bendera PDI. Sementara di kampung seberang bendera NU dan PKS berjajar dengan manisnya. Sebuah pemandangan yang sangat langka.

Aha, rupanya ada angin segar yang berhembus di mana-mana. Pencalonan Pak Ganjar dan Pak Mahfud membuat bendera NU dan PDI bersanding mesra, sementara pencalonan Pak Anis dan Pak Muhaimin membuat bendera NU berkibar di kampung seberang yang selama ini agak berbeda paham dengan kampung kami.

Jelasnya kampung kami masih setia dengan Manaqiban, Dibaan, Yasinan, sementara kampung seberang tidak melaksanakan segala ritual itu. Perbedaan yang membuat sedikit ada keengganan kami untuk berakrab-akrab dengan saudara di kampung seberang.

Gambar para capres, sumber gambar: CNBC
Gambar para capres, sumber gambar: CNBC

He..he..Mbak Sur tersenyum cerah. Jika biasanya ia agak segan masuk kampung seberang,namun tidak untuk kali ini. Dengan langkah pasti ia berjalan ke seberang untuk menawarkan barang  dagangannya.

 Ya, barokah pencapresan membuat daerah spreadingnya menjadi lebih luas dan harapannya rezekinya akan semakin bernas.

Mbak Sur terus melangkah. Lha wong politik saja kok dibuat ruwet. Bagi wong cilik  seperti dirinya yang penting semua gayeng, seneng, rukun dan seduluran selawase..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun