Karena yang sering bermasalah dengan seragam biasanya anak-anak yang aktifnya di atas rata-rata (tingkahnya luar biasa), mereka jadi sangat dekat dengan Bu Sri. Saat istirahat atau pulang mereka mampir ke Bu Sri yang selalu stand by di ruang koperasi sekolah.
Kembali ke cerita tadi Bu Sri kemudian membuka HP nya dan membacakan pesan dari mantan siswa tadi.
"Selamat pagi Bu Sri, saya Astuti, siswa Ibu angkatan tahun 2006, yang dulu pernah disumpahi oleh, Ibu," kata Bu Sri sambil menghentikan bacaannya.Â
Mendengar kata 'disumpahi', kami sangat terkejut.Â
"Disumpahi bagaimana?" tanya saya ingin tahu. Bu Sri lalu melanjutkan membaca pesan tersebutÂ
"Dulu Ibu pernah menyumpahi saya karena saya selalu ramai di kelas, kata ibu mudah- mudahan saya nantinya jadi guru sejarah. Saya sekarang jadi guru sejarah, Bu, dan barusan diangkat P3K..,"
"Subhanallah..," kata kami hampir bersamaan sambil tertawa. Bu Sri tersenyum penuh haru sambil melanjutkan ceritanya.Â
Jadi Astuti adalah siswa yang cukup ramai di kelas. Sebelum ada mapel IPS, di SMP ada mapel ekonomi, geografi dan sejarah, dan Bu Sri adalah guru mapel sejarah.
Ceritanya waktu itu Astuti duduk di kelas sembilan. Waktu pelajaran sejarah ia banyak bicara di kelas, tidak fokus ke pelajaran.
Karena tiap pelajaran sejarah Astuti berperilaku seperti itu, akhirnya Bu Sri mengingatkan Astuti, "Astuti, kalau kamu ngomong terus saja, Ibu doakan mudah-mudahan kamu jadi guru sejarah.."Â
Astuti langsung diam sambil menahan senyum diikuti tawa teman-teman sekelas.Â