1. Sosialisasi
Guru harus menjelaskan pada siswa tentang maksud dan tujuan pembuatan kesepakatan kelas.
2. Diskusi
Guru meminta pendapat siswa dalam kelas tentang apa saja yang perlu dicantumkan dalam kesepakatan kelas. Kesepakatan berisi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan warga kelas.
3. Partisipasi
Dalam diskusi diusahakan semua siswa berpendapat. Jika memungkinkan perlu ditanya satu persatu tentang apa yang perlu dimasukkan dalam kesepakatan kelas. Yang perlu diingat guru juga bagian dari kelas, sehingga guru bisa memberikan masukan dari aturan yang sudah disampaikan siswa.
4. Konsekuensi
Dalam membuat kesepakatan juga dibicarakan mengenai konsekuensi jika melanggar aturan kelas. Konsekuensi harus disetujui semua warga kelas. Jika semua sudah sepakat, perlu kiranya kesepakatan itu ditempelkan di dinding kelas sebagai pengingat semuanya.
Lalu apa saja yang perlu ada dalam kesepakatan kelas?
1. Kesepakatan untuk menjunjung nilai religius, contoh: sebelum pembelajaran dimulai semua warga kelas harus berdoa dengan dipimpin ketua kelas
2. Kesepakatan untuk menjaga kebersihan kelas, contoh: setiap siswa wajib melaksanakan piket sesuai dengan hari yang sudah ditentukan.
3. Kesepakatan untuk disiplin waktu ataupun izin jika tidak masuk sekolah, contoh: warga kelas harus datang tepat waktu. Jika tidak masuk ataupun terlambat harus ada pemberitahuan dari bagian tatib atau orang tua.
4. Kesepakatan tentang tata krama terhadap guru atau sesama siswa, contoh: seluruh warga kelas diwajibkan berbicara dengan baik dan sopan. Tidak boleh berkata kata kotor.
5. Kesepakatan untuk menghargai sesama, contoh: seluruh warga kelas diwajibkan untuk saling menghargai. Tidak boleh melakukan bullying dalam berbagai bentuk.