Panggung dibuka dengan adegan kain biru yang dibentangkan sambil digerak-gerakkan. Rupanya itu adalah gambaran samudera luas.
Tak berapa lama ada beberapa gambar ikan yang dimunculkan dari dalam "samudera". Dua orang nelayan yang bergoyang goyang di atas perahu yang dipermainkan ombak.
Intro musik lalu dimainkan, dan lagu Tanduk Majeng pun dikumandangkan.
Lagu yang bercerita tentang kerasnya kehidupan nelayan ini dibawakan dengan manis oleh siswa kelas 7.5. Tepuk tangan riuh penonton berbunyi seiring berakhirnya lagu.
Di atas adalah gambaran tampilan siswa saat acara perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diadakan usai kegiatan Penilaian Akhir Semester di sekolah.
Apa yang melatar belakangi diadakannya perayaan ini, dan bagaimana jalannya perayaan? Nah, ini ceritanya..
***
Sebagaimana kita ketahui negeri kita begitu kaya akan adat istiadat, suku, bahasa dan budaya. Kekayaan yang harus kita syukuri keberadaannya dengan melestarikannya. Karena jika tidak, keberagaman itu justru bisa menjadi potensi desintegrasi bangsa.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka di akhir kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tahun ini  SMP Negeri 3 Malang mengadakan Konser Musik Nusantara.
Konser Musik Nusantara berisi pagelaran tari, lagu juga teater. Tema yang diusung adalah Bhinneka Tunggal Ika.
Sebagai kegiatan puncak dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema ketiga di SMP Negeri 3 Malang, acara ini dihadiri oleh pengawas sekolah, perwakilan orang tua juga komite sekolah.
Sebagai catatan, kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema ketiga ini sudah berlangsung kira-kira dua bulan lebih.Â
Kegiatan Projek meliputi pemberian berbagai materi dan yang paling akhir adalah unjuk karya terbaik dari masing-masing kelas.
Dalam konser ini setiap kelas wajib menampilkan tari, nyanyi ataupun drama dari tiga provinsi yang berbeda. Karenanya bisa dilihat bahwa baju adat yang dikenakan siswa berbeda-beda dalam tiap kelas.
Acara pagi itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Dalam berbagai sambutan tersebut disampaikan tentang pentingnya menjaga karakter baik dalam diri kita.
Karakter tersebut di antaranya adalah kejujuran dan selalu mau belajar. Ya, betapa pentingnya karakter mau belajar, karena masalah kehidupan selalub datang silih berganti, dan dalam menjalani kehidupan kejujuran sangatlah diperlukan.
Pesan lain adalah agar siswa rajin melakukan kegiatan positif. Segala kegiatan positif pasti akan mendapat dukungan dari pihak sekolah.
Acara yang luar biasa. Penampilan siswa benar- benar jauh lebih bagus dari gladi  sehari sebelumnya.
Yang istimewa, di sela-sela acara, Pak Vigil , guru seni budaya sekaligus seniman kebanggaan sekolah kami, menyumbangkan lagu-lagu dengan alat musik sape. Sebuah alat musik tradisional Kalimantan.
Lagu Cik-cik Periok, Tanah Air dinyanyikan siswa dengan iringan permainan sape.
Acara berjalan lancar dari awal hingga akhir dengan dipandu oleh MC dari guru dan  empat orang siswa.
Berbagai atraksi dipersembahkan. Ada drama Joko Kendil, tari Saman, juga tarian lain dengan iringan lagu daerah Nusantara. Yang jelas, nuansa Indonesia benar-benar terasa hari itu.
Apalagi pagi itu semua bapak/ibu guru mengenakan baju daerah Nusantara.
Siang hari acara ditutup dengan flashmob guru dan siswa membawakan tarian Pelajar Pancasila di lapangan.
Semoga bermanfaat dan Salam Pelajar Pancasila..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI