Menurut Mbak Nurin, dalam bulan Juni ini banyak kesibukan yang dilakukan untuk memperingati jasa-jasa Sang Proklamator.Â
Antusias warga pada bulan Bung Karno ini ditampakkan dengan banyaknya kunjungan ke makam Bung Karno di bulan Juni.
Banyaknya pengunjung adalah berkah rezeki bagi para pedagang di depan maupun di tempat pembelian oleh-oleh di bagian belakang makam.
Saat kami datang ke makam Bung Karno, banyak sekali peziarah sehingga yang berdoa ataupun nyekar di makam dibuat bergantian.Â
Adalah Pak Juni, petugas di area tersebut yang dengan sabar mengarahkan para peziarah, bahkan rela menjadi juru potret dari masing masing rombongan.
Lepas ziarah kami meninggalkan area makam lewat jalan keluar yang sudah ditata sedemikian rupa sehingga kami harus berputar di kawasan oleh-oleh.
Ada berbagai barang dagangan ditawarkan. baju-baju, aneka makanan khas Blitar seperti bumbu pecel, jenang dan dodol, beraneka ragam cindera mata, mainan dan banyak lagi. Saya sendiri membeli bros dan gelang dengan harga yang begitu murah. Lima belas ribu rupiah untuk tiga bros dan dua buah gelang.
Sesudah berputar- putar di pasar oleh-oleh kami menuju becak yang sudah menunggu di tempat parkir. Perjalanan pun dilanjutkan menuju Istana Gebang, tempat kediaman Bung Karno di masa kecil dan remaja.Â