Meski demikian ada beberapa kelemahan dari strategi ini, di antaranya adalah:
1. Memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi jika ketrampilan menghitung siswa kurang bagus, atau ternyata jawabannya bukan merupakan bilangan bulat.
Contoh : dengan menggunakan trial and error akan sulit bagi siswa mendapatkan jawaban dari 3x + 1 = 20, karena jawabannya adalah x = 19/3.Â
Masalah tersebut akan lebih mudah jika diselesaikan dengan aturan pindah ruas sebagai berikut:
3x + 1 = 20
3x = 19
x = 19/3
2. Trial and error lebih efektif digunakan pada soal pilihan ganda. Pada soal essay dimana penilaian dititik beratkan pada  proses untuk mendapat jawaban,  penggunaan metode ini tidak dianjurkan.Â
Akhirnya ada banyak strategi dalam menyelesaikan soal matematika dan trial and error adalah salah satunya.
Trial and error boleh saja digunakan dalam memecahkan masalah matematika, asal digunakan pada masalah yang tepat.
Ya,  bukankah dalam masalah apapun,  pemilihan dan penggunaan strategi yang tepat, akan menghasilkan penyelesaian yang  lebih akurat?
Semoga bermanfaat dan salam matematika:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H