Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trial and Error, Strategi Lain dalam Memecahkan Masalah Matematika

31 Mei 2023   06:12 Diperbarui: 31 Mei 2023   07:45 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa belajar matematika, sumber gambar: Kompas.com

Trial and error adalah metode yang sering digunakan para penemu. Seperti contohnya Thomas Alva Edison bapak penemu listrik telah melakukan kira kira seribu kali percobaan dan kegagalan. 

Lewat berbagai kegagalan itu akhirnya lampu pijar bisa menyala untuk pertama kalinya pada tahun 1879.

Dalam pemecahan masalah matematika trial and error sering digunakan oleh siswa yang tidak suka terpaku pada alur penyelesaian matematika yang menurut mereka terasa lebih ribet.

Biasanya siswa yang sukses menggunakan strategi ini adalah mereka yang mempunyai ketrampilan menghitung dan insting matematika yang bagus. Dengan mencoba-coba saja, siswa cepat menemukan jawabannya. 

Contoh: saat mengerjakan 2x + 5 = 13, ada siswa yang mengerjakan dengan alur sebagai berikut: 

2x + 5 = 13
2x = 13-5
2x = 8, jadi x =4

Namun ada juga siswa yang bisa langsung menjawab bahwa nilai x adalah 4 karena 2.4 + 5 = 8 + 5 = 13
Penemuan 4 sebagai jawaban ini sebenarnya menggunakan strategi trial and error. 

Terus mencoba,  sumber gambar: Suara.com
Terus mencoba,  sumber gambar: Suara.com

Hanya saja karena soalnya sederhana,  trial yang dilakukan siswa tidak terlalu banyak. Bahkan langsung mencoba mengganti x dengan 4, jawaban langsung benar.

Contoh soal lain yang lebih cepat diselesaikan dengan  trial and error adalah  berikut ini: 

Soal:
Sebuah persegi panjang , panjangnya 5 cm lebih dari lebarnya. Jika luasnya adalah 84 cm^2, berapakah panjang dan lebar persegi panjang tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun