Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kerjasama Berbagai Pihak untuk Menekan Angka Putus Sekolah di Indonesia

6 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:41 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi home visit guru, sumber gambar: Kemenag Sumatera Selatan
Ilustrasi home visit guru, sumber gambar: Kemenag Sumatera Selatan

Home visit yang dilakukan pada akhirnya memberikan hasil yang menggembirakan. Banu yang sudah tidak mau sekolah akhirnya mau mengikuti ujian praktik dan tulis juga menuntaskan segala tugas yang tertinggal hingga akhirnya lulus dari SMP.

Akan halnya Dewi, strategi yang sama dilakukan sekolah. Home visit dilakukan untuk mengetahui kondisi keluarga dan minta dukungan orang tua agar mendorong Dewi supaya segera mau masuk sekolah.

Namun rupanya daya tarik lingkungan pertemanan membuat Dewi tetap enggan masuk sekolah. Usaha orang tua membujuk anaknya masuk sekolah mengalami kebuntuan, dan akhirnya orang tua menyerah. 

Pada titik di mana orang tua menyerah, masalah menjadi semakin tidak jelas. Usaha sekolah untuk menarik Dewi masuk sekolah tidak memberikan hasil yang diinginkan dan akhirnya Dewi tidak mau melanjutkan sekolah.

Upaya terakhir yang di lakukan sekolah adalah mencarikan kejar paket B agar Dewi tetap bisa melanjutkan pendidikannya. 

Dua contoh di atas menunjukkan betapa pentingnya kerjasama pihak sekolah dengan orang tua agar siswa yang 'tergoda' untuk berhenti sekolah bisa kembali bersekolah.

Penting juga bagi orang tua untuk mengetahui lingkungan pertemanan siswa agar mereka tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak baik yang pada akhirnya merugikan masa depan mereka sendiri.

Dari data BPS diketahui bahwa angka putus sekolah di jenjang SMP tercatat sebesar 1,06% pada 2022. Di tahun 2021 angka putus sekolah adalah 0,90%, berarti mengalami  peningkatan 0,16%.

Angka putus sekolah di jenjang SD juga mengalami peningkatan. Di tahun 2021 prosentasenya adalah 0,12% dan di tahun 2022 menjadi 0,13%. 

Tingginya angka putus sekolah menimbulkan banyak masalah sosial di masyarakat, seperti meningkatnya angka kenakalan dan pengangguran yang bisa menjadi pemicu berbagai masalah sosial yang lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun