Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Perang Sajadah, Kisah Ramadhan yang Tak Terlupakan

2 April 2023   23:17 Diperbarui: 2 April 2023   23:39 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kejadian yang lucu di langgar saat Ramadhan. Yang paling saya ingat adalah saat kami 'perang sajadah' dan akhirnya dimarahi takmir karena jamaah terganggu oleh kegaduhan kami.

Bagaimana bisa? Begini ceritanya.
Di antara teman- teman sepermainan, kami punya satu orang teman yang sangat usil. Sebutlah namanya Joni. 

Joni selalu membuat ulah yang menjengkelkan kami. Entah menarik kuncir anak perempuan, tiba-tiba njegug (memukul punggung) sesama anak laki-laki atau kadang  menyembunyikan sandal kami.

Ilustrasi langgar kampung, sumber berita: GardaBerita.com
Ilustrasi langgar kampung, sumber berita: GardaBerita.com

Diam-diam sebenarnya kami punya dendam pada Joni, tapi kami agak takut karena badannya besar. Ya, dia anak terbesar di antara kami.

Malam itu saat sholat tarawih Joni kebetulan duduk dekat shof perempuan. Saat itu pembatas antara shof laki-laki dan perempuan berupa kelambu putih.

Kebetulan teman saya (yang berada di shof perempuan seperti saya) sajadahnya bersentuhan dengan sajadah Joni.

"Punya Joni," bisik saya. Dewi, teman saya ini agak terkejut. Melalui kelambu ia mengintip dan ternyata memang Joni ada di dekatnya. Mulailah sholatnya tidak khusyuk . 

Ya, Dewi punya dendam tertentu pada Joni karena saat mengaji sandalnya sering disembunyikan.

"Awas ya.., " bisiknya. Waduh, saya merasa jadi provokator jadinya.. akan ada kejadian apa ini?

Di dua rakaat kedua saat sholat tarawih Dewi beristirahat.
"Aku ngaso dulu ya," katanya. Oh ya, sholat di langgar dilaksanakan 23 rakaat. Jadi ada banyak kesempatan bagi kami untuk beristirahat. He..he...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun