Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Di Makam Bapak

29 Maret 2023   14:42 Diperbarui: 29 Maret 2023   14:48 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataan yang menyedihkan. Makam bapak sendiri sampai hilang!.
Anak macam apa kami ini, sesalku. 

Lelah mencari kamipun berhenti. Dalam jarak antara beberapa nisan kami duduk terpekur dalam diam. 

Doa-doa mulai kami langitkan. Meski makam bapak tak ditemukan bukankah Allah maha mendengar semua doa? 

Selesai berdoa mataku mulai membasah. Rasa sesal kembali menelusup dalam hati.

Sungguh rasa berdosa ini selalu muncul  sejak makam bapak tak ditemukan.

Bapak, maafkan kami.. betapa  kami tak bisa hanya  sekedar untuk  merawat makam bapak.

Sumber gambar: suara.com
Sumber gambar: suara.com

Diam-diam  kuamati Mas yang masih khusyuk dalam doanya.
Mas tampak semakin tua. Guratan-guratan  usia mulai menghiasi wajahnya. Beberapa rambut putih mulai bermunculan tak ubahnya diriku.

Ketika Mas mengusap wajahnya sebagai tanda selesai berdoa, aku segera berdiri  untuk segera meninggalkan makam.

Tapi entah mengapa seakan ada yang menahan langkah kakiku. Seperti ada yang mencegahku meninggalkan area pemakaman.

 "Jangan pulang dulu.., cari lagi..," bisik hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun