Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kayutangan yang Penuh Kenangan

25 Desember 2022   15:24 Diperbarui: 25 Desember 2022   16:44 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Kayutangan, Sumber gambar: Merdeka.com

Dua lagu selesai. Yang menonton semakin banyak. Beberapa menyempatkan diri memesan lontong bahkan mungkin  juga ngopi di Teras Heritage, tempat makan yang tidak jauh dari situ.

Teras Heritage, dokumentasi pribadi 
Teras Heritage, dokumentasi pribadi 

Menginjak lagu berikutnya cepat- cepat saya ambil sepeda. Wah, bisa kepanjer ini. Kalau dengar lagu enak bisa lupa waktu.

Sepeda kembali melaju. Tidak jauh dari tempat pertama, saya berhenti lagi. 

Kali ini lagu-lagu Utha Likumahua yang didendangkan oleh sebuah  grup band membuat ingatan kembali salto ke masa lalu, hingga tak terasa jadi ikut bersenandung mengikuti reffrainnya.

Bersama bayanganmu kasih
Aku mencoba berdiri dan melangkah lagi...

 

Lagu Utha Likumahua, dokumentasi pribadi 
Lagu Utha Likumahua, dokumentasi pribadi 

Ingatan saya kembali ke masa SMA di mana saat pulang sekolah saya bersama teman teman selalu  berjalan kaki melalui Kayutangan.

Lagu-lagu terus mengalun manis. Beberapa penonton ada yang berdiri seperti saya, sementara  yang duduk juga banyak. 

Ya, sejak pembangunan Kayutangan Heritage dilaksanakan ada banyak kursi yang berjajar sepanjang Kayutangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun