Dua lagu selesai. Yang menonton semakin banyak. Beberapa menyempatkan diri memesan lontong bahkan mungkin  juga ngopi di Teras Heritage, tempat makan yang tidak jauh dari situ.
Menginjak lagu berikutnya cepat- cepat saya ambil sepeda. Wah, bisa kepanjer ini. Kalau dengar lagu enak bisa lupa waktu.
Sepeda kembali melaju. Tidak jauh dari tempat pertama, saya berhenti lagi.Â
Kali ini lagu-lagu Utha Likumahua yang didendangkan oleh sebuah  grup band membuat ingatan kembali salto ke masa lalu, hingga tak terasa jadi ikut bersenandung mengikuti reffrainnya.
Bersama bayanganmu kasih
Aku mencoba berdiri dan melangkah lagi...
Â
Ingatan saya kembali ke masa SMA di mana saat pulang sekolah saya bersama teman teman selalu  berjalan kaki melalui Kayutangan.
Lagu-lagu terus mengalun manis. Beberapa penonton ada yang berdiri seperti saya, sementara  yang duduk juga banyak.Â
Ya, sejak pembangunan Kayutangan Heritage dilaksanakan ada banyak kursi yang berjajar sepanjang Kayutangan.