Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Ketika Berbagai Kenangan Dihadirkan dalam Sebuah Pameran

13 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 14 Desember 2022   01:26 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pameran, dokumentasi pribadi

Meski langit agak mendung, sore itu saya berangkat menuju MCC ( Malang Creative Centre) yang berlokasi di Jl. Jl A.Yani untuk melihat pameran yang diadakan  oleh  mahasiswa DKV Universitas Negeri Malang . 

Acara tahunan ini bertajuk Posko Visual, dan di tahun 2022 ini mengambil tema Memorabilia. Yang disajikan dalam pameran adalah karya mahasiswa angkatan 2019.

Dekat pintu masuk, dokumentasi pribadi
Dekat pintu masuk, dokumentasi pribadi
Memorabilia berarti benda ataupun segala sesuatu yang membawa kita pada kenangan. Sesuai dengan namanya pameran ini mengajak pengunjung untuk sejenak mengingat masa kecil yang penuh cerita.

Pameran pertama dengan tema  Memorabilia  diadakan di gedung B1 Universitas Negeri Malang di bulan Oktober. Berbeda dengan yang pertama, pameran kali ini lebih banyak menampilkan karya , lebih variatif dan interaktif.

Memasuki ruang pamerang di gedung MCC lantai tiga nuansa masa lalu langsung menyergap kedatangan kami.  Kaset yang masih menggunakan pita berjejer di meja panjang. Sampulnya langsung mengingatkan kita ke era tahun 70 sampai 80 an.  Ada lagu dangdut,  keroncong,pop juga rock.

Berbagai kaset , dokumentasi pribadi
Berbagai kaset , dokumentasi pribadi
Tak lupa kehadiran radio kotak hitam di meja sebelah kanan membuat suasana jadul kian terasa.

Berjalan ke arah kanan kita langsung disambut dengan deretan komputer yang ditata persis saat era PS mencapai kejayaannya.  Ya,  saat dimana banyak anak kecil atau remaja pergi berlama-lama ke rental PS untuk bermain PS sepak bola.

Semakin ke dalam ruang pameran mata dimanjakan dengan berbagai karya visual yang cantik dan berisi.  Mengapa saya katakan berisi?  Tiap karya baik dua dimensi maupun tiga dimensi sukses membawa penontonnya berkelana ke masa lalu.

Shining Marbles, dokumentasi pribadi
Shining Marbles, dokumentasi pribadi
Sebutlah karya Izzadin Akbar Gumilang yang  berjudul Shining Marble yang menceritakan tentang permainan kelereng.  Betapa keahlian bermain kelereng menjadi kebanggaan di masa kita kecil.

Atau karya Ervaldo Tri Samuel Sinaga, yang berjudul My Idola bercerita tentang pemain basket idolanya dari masa ke masa.

Comeback to Reality, dokumentasi pribadi
Comeback to Reality, dokumentasi pribadi
Karya Yostyadi Bisomo yang berjudul Comeback to Reality mengajak kita meninggalkan gadget kita sejenak untuk kembali ke dunia nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun