Begitu pula dengan PGRI yang merupakan organisasi bagi para guru di Tanah Air.
Karenanya , pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Ulang Tahun PGRI sekaligus Hari Guru Nasional.
Menilik sejarah berdirinya PGRI tampak betapa besar kiprah guru dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Â Melalui pendidikan, Â guru berjuang mencerdaskan para siswa sehingga mereka mempunyai keyakinan akan kekuatan dan harga diri untuk berjuang menjadi bangsa yang merdeka.
Sesudah merdeka guru memainkan perannya sebagai pencetak generasi unggul pengisi pembangunan. Â Melalui pembelajaran pengetahuan yang mencerdaskan dan pembangunan karakter, guru berusaha mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, Â tapi juga memiliki karakter yang bisa dibanggakan.Â
Hingga suatu ketika pandemi melanda dunia dan sempat membuat dunia pendidikan terhenyak . Sekolah ditutup, Â pembelajaran dilakukan secara daring. Â Apa akibatnya?Â
Teknologi dan internet langsung menjadi media pembelajaran utama. Â Berbagai platform pembelajaran muncul. Â Kemampuan guru dalam ber IT langsung diakselerasi. Â Ya, Â semua harus segera berubah. Â Berbagai webinar diikuti untuk meningkatkan kemampuan melakukan pembelajaran daring.Â
Dua tahun berlalu, Â pandemi mereda dan dampaknya begitu terasa. Â Dari penurunan penguasaan konten, Â sikap sosial dan pergaulan siswa yang berubah, Â juga ketergantungan siswa pada gadget yang banyak membuat siswa malas belajar. Â Ternyata learning loss adalah sebuah hal yang mengerikan.Â
Nyata bahwa peran guru tak bisa digantikan oleh teknologi, lebih-lebih di tingkat pendidikan dasar. Meski teknologi bisa menjawab banyak pertanyaan tentang ilmu pengetahuan, Â namun pembiasaan, Â penanaman karakter baik tetap memerlukan peran guru.Â
Gencarnya serbuan konten-konten yang kurang sesuai sesuai banyak memberikan akibat buruk pada sikap siswa. Â Sebutlah bullying, pornografi dan lain-lain. Semua memerlukan peredam. Â Dan di sinilah guru dan orang tua harus memainkan peranannya.Â
Tantangan zaman yang demikian kompleks menuntuk guru agar senantiasa berinovasi demi kemajuan anak didiknya.
Pengalaman dua tahun daring kiranya bisa menjadi bekal untuk  melakukan pembelajaran dengan menggunakan IT.  Ya, kedekatan siswa dengan gawai adalah sebuah hal yang sulit dihindari, karenanya kreativitas guru untuk memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran sangat diperlukan.