Peserta langsung dikenalkan dengan pemandu masing-masing. Ada sepuluh kelompok siswa sesuai dengan jumlah kelas 7.Â
Tiap kelompok didampingi dua guru dan satu pemandu. Masuk area Ecogreen kami langsung disambut dengan suasana yang asri dan segar. Kolam dengan ikannya yang berwarna-warni berenang kian kemari juga tumbuhan hijau di mana-mana.
Sebuah pemandangan unik, di beberapa tempat terdapat patung-patung binatang yang terbuat dari sampah elektronika. Ada sapi dan burung onta yang terbuat dari onderdil sepeda motor atau gajah yang terbuat dari televisi -televisi bekas yang tidak terpakai.
Ada pesan tersirat bahwasanya benda yang tampak tak berguna di sekitar kita bisa bermanfaat jika kita punya kreasi dan imajinasi.
Oleh pemandu masing-masing kelompok diajak berkeliling dan dijelaskan tentang obyek-obyek yang didatangi. Pemandu sangat piawai memberikan penjelasan tentang aneka unggas.
Bermacam jenis burung, bebek, ayam semua dijelaskan pemandu. Tentang makanannya, cara membedakan jantan dan betina, cara hidupnya bahkan berapa lama binatang-binatang itu mengerami telurnya.
Belajar tentang unggas semakin asyik ketika siswa diajak melihat aksi kepintaran burung nuri dan burung elang.Â
Di samping berbagai jenis unggas siswa juga belajar tentang banyak hal lewat wahana yang ada di Ecogreen Park.Tentang dunia serangga, dunia hama, perkembangan bumi mulai abad es hingga sekarang, juga tentang ilmu yang lain misal fisika dan geografi.
Tentang fisika misalnya betapa pengaturan aliran air ternyata bisa menghasilkan nada-nada tertentu jika diatur sedemikian rupa. Sekali lagi pengunjung diajak untuk berkreasi dan berimajinasi.
Tentang geografi misalnya siswa diajak melihat simulasi tsunami, merasakan simulator angin juga simulator gempa.