Apa yang saya gunakan untuk lebih meningkatkan minat baca mereka? Bobo lagi! Majalah yang tetap menyimpan pesona. Kehadiran tokoh-tokoh baru di dalamnya seperti Dungdung,  Lobi lobi, G Jun membuat majalah ini semakin  mengikuti zaman.
Tidak ada hari tanpa bacaan. Selain Bobo buku apapun dilahap anak-anak. Tentunya saya tetap mengontrol bacaan mereka. Secara berkala kami ke perpustakaan kota atau persewaan komik untuk mencari buku yang kami inginkan.
Kebiasaan membaca terus dibawa anak-anak. Hingga ketika mereka kuliah di luar kota, saat pulang, di tas mereka selalu ada buku baru.
"Buat ibuk," katanya.
Seperti kebiasaan di masa kecil mereka, habis membaca buku bagus saya selalu diminta untuk membaca, dan lalu kami bicarakan bersama. Biasanya yang kami bicarakan adalah hal-hal yang unik dan menarik dari buku itu.
Ya, betapa sejarah kembali berulang seperti cerita saya dan bapak di masa lalu.
Akhirnya melalui bapak saya belajar bahwa menularkan kegemaran membaca bisa ditempuh dengan cara yang begitu sederhana, yaitu memberikan contoh dan ngobrol bersama.Â
Mungkin cara ini terlampau sederhana untuk diterapkan di masa sekarang di mana anak begitu akrab dengan gawainya. Namun setidaknya saya semakin memahami bahwa membaca tidak hanya membuat pengetahuan bertambah.
Dalam membaca dan saling bercerita ada kebahagiaan juga memperkuat ikatan emosi di antara kami bersama.
Salam Kompasiana.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H