Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dari data Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri  jumlah penduduk Indonesia tahun 2022 tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa.
Dengan jumlah penduduk yang demikian besar akhirnya muncul masalah yang harus  diwaspadai yaitu sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-rata satu orang  Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Meski jumlah tersebut mengalami penurunan 33,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 32,82 juta ton, namun masih termasuk besar.
1. Kota metropolitan dan kota besar adalah penghasil sampah terbesar di Indonesia.  Termasuk di dalamnya Jakarta,  Surabaya Bandung dan Jogjakarta. Menurut KLHK rata-rata produksi sampah harian di kota metropolitan adalah 1.300 ton dan kota besar  adalah 480 ton.
2. Jumlah sampah secara nasional banyak didominasi  oleh sampah rumah tangga.
3. Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar nomor dua di dunia. Dari data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa 3,2 juta ton sampah yang dibuang ke laut adalah sampah plastik
4. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah sampah plastik terus mengalami peningkatan.
Semakin memprihatinkannya isu sampah membuat kepedulian terhadap sampah dan pengelolaannya harus mulai ditanamkan sejak dini, jika kita masih peduli dengan kelestarian bumi.
Ada empat prinsip pengolahan sampah yang dikenal dengan 4R, yang meliputi  Reduce, Reuse, Recycle, Replace.
2.Reuse : Reuse artinya menggunakan kembali sampah, seperti bahan-bahan yang terbuang atau tidak terpakai. Banyak sampah yang dapat kita gunakan kembali, seperti kertas, kemasan plastik, dan botol bekas untuk dijadikan hiasan atau barang lain yang berguna.
4. Replace : Replace yaitu mengganti barang yang biasa kita digunakan dengan barang yang lebih ramah lingkungan. Contohnya dengan mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable yang lebih  mudah diuraikan
Di sekolah kami kesadaran untuk melaksanakan 4R Â selain ditanamkan pada siswa lewat kegiatan pembiasaan dan Jumat Bersih, kini juga dimasukkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Projek ini mengambil tema Aku Keren Dengan 4R dan merupakan  projek kedua sejak dilaksanakannya Kurikulum Merdeka.Â
Kegiatan projek  meliputi :
2. Membuat karya berupa poster, atau kerajinan dari bahan daur ulang. Untuk pembuatan kerajinan sekolah mengundang pelaku UMKM Â Malang sebagai narasumber.
3. Aksi nyata berupa kampanye 4R dan  pemilahan sampah di sekolah.
Di minggu pertama kegiatan projek siswa adalah menonton film bersama tentang sampah plastik. Sesudah menonton film siswa diminta membuat catatan penting berkaitan tentang sampah plastik.Â
Ya, Â film berkisah tentang semakin banyaknya sampah plastik di lautan dan betapa sampah tersebut sangat membahayakan kehidupan mahluk hidup di lautan.Â
Sesudah pemberian materi di hari berikutnya, kegiatan siswa difokuskan pada pembuatan poster bertemakan 4R, Â display poster juga presentasi. Poster dibuat di kertas A3 dengan menggambar manual.Â
Sesudah didisplay di hari Rabu, Â siswa secara bergantian melakukan presentasi di aula di hari Kamis di hadapan para guru.
Penilaian tetap dilakukan guru selama kegiatan dimana penilaian dititik beratkan pada karakter siswa saat mengerjakan tugas, seperti keterlibatan, kerjasama, Â tanggung jawab dan yang lain.Â
Dengan teman yang bagaimanapun mereka harus bisa bekerja sama, Â juga saling melengkapi untuk bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Semoga bermanfaat, salam edukasi..
Sumber bacaan:
https://dataindonesia.id/ragam/detail/indonesia-hasilkan-2188-juta-ton-sampah-pada-2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI