Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajak Siswa Peduli Sampah Melalui Projek "Aku Keren dengan 4R"

5 Oktober 2022   21:46 Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:57 3885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat kerajinan dari perca, dokumentasi pribadi Fabi

Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dari data Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri  jumlah penduduk Indonesia tahun 2022 tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa.

Dengan jumlah penduduk yang demikian besar akhirnya muncul masalah yang harus  diwaspadai yaitu sampah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-rata satu orang  Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mencatat, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Meski jumlah tersebut mengalami penurunan 33,33% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 32,82 juta ton, namun masih termasuk besar.

Sampah, Sumber gambar: Tribun
Sampah, Sumber gambar: Tribun
Ada beberapa fakta yang perlu diketahui tentang sampah di negara kita,di antaranya adalah:

1. Kota metropolitan dan kota besar adalah penghasil sampah terbesar di Indonesia.  Termasuk di dalamnya Jakarta,  Surabaya Bandung dan Jogjakarta. Menurut KLHK rata-rata produksi sampah harian di kota metropolitan adalah 1.300 ton dan kota besar  adalah 480 ton.

2. Jumlah sampah secara nasional banyak didominasi  oleh sampah rumah tangga.

3. Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar nomor dua di dunia. Dari data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa 3,2 juta ton sampah yang dibuang ke laut adalah sampah plastik

4. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah sampah plastik terus mengalami peningkatan.

Semakin memprihatinkannya isu sampah membuat kepedulian terhadap sampah dan pengelolaannya harus mulai ditanamkan sejak dini, jika kita masih peduli dengan kelestarian bumi.

Ada empat prinsip pengolahan sampah yang dikenal dengan 4R, yang meliputi  Reduce, Reuse, Recycle, Replace.

Sumber gambar: http://repo.jayabaya.ac.id
Sumber gambar: http://repo.jayabaya.ac.id
1. Reduce : reduksi atau mengurangi.  Sedapat mungkin kurangi penggunaan barang sekali pakai supaya tidak menghasilkan banyak sampah.  Contoh: menggunakan tas yang bisa dipakai berkali -kali untuk mengurangi kenggunaan kantong kresek sekali pakai.

2.Reuse : Reuse artinya menggunakan kembali sampah, seperti bahan-bahan yang terbuang atau tidak terpakai. Banyak sampah yang dapat kita gunakan kembali, seperti kertas, kemasan plastik, dan botol bekas untuk dijadikan hiasan atau barang lain yang berguna.

Contoh upaya reuse, membuat gantungan kunci bunga tulip dari perca, dokumentasi pribadi
Contoh upaya reuse, membuat gantungan kunci bunga tulip dari perca, dokumentasi pribadi
3. Recycle : recycle yaitu mendaur ulang kembali sampah-sampah atau bahan-bahan yang sudah tidak lagi berguna menjadi bahan lain dengan melalui beberapa proses pengolahan. Misal membuat pupuk kompos.

4. Replace : Replace yaitu mengganti barang yang biasa kita digunakan dengan barang yang lebih ramah lingkungan. Contohnya dengan mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable yang lebih  mudah diuraikan

Di sekolah kami kesadaran untuk melaksanakan 4R  selain ditanamkan pada siswa lewat kegiatan pembiasaan dan Jumat Bersih, kini juga dimasukkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Projek ini mengambil tema Aku Keren Dengan 4R dan merupakan  projek kedua sejak dilaksanakannya Kurikulum Merdeka. 

Kegiatan projek  meliputi :

Pemberian materi 4R, dokumentasi pribadi Fabi
Pemberian materi 4R, dokumentasi pribadi Fabi
1. Pemberian materi. Pemberian materi bisa dilakukan oleh narasumber dari dalam atau luar sekolah,  menonton film bersama, atau ODL untuk melihat secara langsung pengolahan sampah.  Rencananya ODL akan dilaksanakan di pertengahan Oktober ke Ecogreen Park Batu.

2. Membuat karya berupa poster, atau kerajinan dari bahan daur ulang. Untuk pembuatan kerajinan sekolah mengundang pelaku UMKM  Malang sebagai narasumber.

3. Aksi nyata berupa kampanye 4R dan  pemilahan sampah di sekolah.

Di minggu pertama kegiatan projek siswa adalah menonton film bersama tentang sampah plastik. Sesudah menonton film siswa diminta membuat catatan penting berkaitan tentang sampah plastik. 

Ya,  film berkisah tentang semakin banyaknya sampah plastik di lautan dan betapa sampah tersebut sangat membahayakan kehidupan mahluk hidup di lautan. 

Sesudah pemberian materi di hari berikutnya, kegiatan siswa difokuskan pada pembuatan poster bertemakan 4R,  display poster juga presentasi. Poster dibuat di kertas A3 dengan menggambar manual. 

Membuat poster bertema 4R, dokumentasi pribadi Fabi
Membuat poster bertema 4R, dokumentasi pribadi Fabi
Bagaimana hasilnya? Wow, siswa mempunyai kreatifitas yang luar biasa.  Hal tersebut bisa dilihat dari foto-foto karya yang dihasilkan.

Sesudah didisplay di hari Rabu,  siswa secara bergantian melakukan presentasi di aula di hari Kamis di hadapan para guru.

Display poster, dokumentasi pribadi Fabi
Display poster, dokumentasi pribadi Fabi
Di Minggu berikutnya kegiatan fokus pada pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang.   Bersama narasumber dari UMKM Malang siswa belajar membuat gantungan kunci dari perca,  mangkuk kancing,  kerajinan tangan berbahan lempengan CD juga kipas  dari kertas.

Penilaian tetap dilakukan guru selama kegiatan dimana penilaian dititik beratkan pada karakter siswa saat mengerjakan tugas, seperti keterlibatan, kerjasama,  tanggung jawab dan yang lain. 

Narasumber dari pelaku UMKM, dokumentasi pribadi Fabi
Narasumber dari pelaku UMKM, dokumentasi pribadi Fabi
Secara umum siswa mengatakan projek kedua ini sangat menyenangkan.  Tidak masalah meski di projek dua mereka tergabung di kelompok yang berbeda dengan saat di projek satu.

Dengan teman yang bagaimanapun mereka harus bisa bekerja sama,  juga saling melengkapi untuk bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Presentasi dan penilaian, dokumentasi pribadi
Presentasi dan penilaian, dokumentasi pribadi
Ya,  sesuai dengan tujuan dari P5 yaitu  memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk "mengalami pengetahuan" sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Semoga bermanfaat, salam edukasi..

Sumber bacaan:

https://dataindonesia.id/ragam/detail/indonesia-hasilkan-2188-juta-ton-sampah-pada-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun