Karya yang bercerita tentang pandangan anak berusia 8 tahun tentang koran di hari Minggu.Â
Saat itu di mana yang lain sibuk membaca koran Minggu si anak kecil juga ikut sibuk. Ya, sibuk melihat koran. Melihat teka teki silang yang tak mungkin dimenangkannya.
Karena jiwa petualangan anak-anak yang begitu tinggi tak jarang orang tua memberikan banyak larangan. Namun dalam memberikan larangan orang tua harus berhati hati karena dari apa yang dilihat, mereka akan mengerjakan.Â
Hal tersebut diungkapkan dalam karya What They See, They Do It : Anak adalah peniru ulung, apa yang dilakukan orang tua akan terekam dalam memori dan ditiru oleh anak.
Dalam pameran ini juga diungkapkan berbagai macam permainan, jajanan kenangan ataupun kartun yang disukai di masa kecil.
Kegembiraan bermain di masa kecil terungkap pada karya Let's Play , di dalamnya ada anak kecil bermain engklek dengan wajah ceria. Keceriaannya dilambangkan dengan nuansa warna-warni.
Yang tak kalah menarik adalah karya Wake Up . Karya ini mengambil tema Jaran Kepang Jathilan. Berkisah tentang mainan jaran kepang di masa kecil. Karya ini berusaha mengemas budaya lokal dengan gaya komik Jejepangan
Kucing Oranye menampilkan mainan yang biasanya ada di bagian depan krinyo atau pensil warna-warni. Jika plastik penutup digerakkan maka gambar kucing akan ikut bergerak. Jadi kesannya kucingr sedang berlari.
Ada juga permainan ular tangga. Ah, permainan yang sangat akrab dengan anak-anak. Hanya saja pada pameran ini ular diganti sulur sementara tangga diganti bunga.Â
Kenangan tentang pernak-pernik masa kecil terungkap pada karya Launch the Memory, yang mengambil gambar permen berbentuk kaki yang pernah hits.Â
Ada juga Our Treasure yang bercerita bahwa setiap anak mempunyai harta karun, bisa mainan, surat, foto maupun ingatan dengan orang yang sangat berarti , seperti halnya juga gambar perangko kartun anak, ada Doraemon, Sin chan, Chibi Maruko Chan, Power Puff Girl dan yang lain.