Di hari Sabtu malam saya berkesempatan melihat pameran yang diadakan di UM gedung B1. Pameran yang bertajuk Posko Memori ini diadakan oleh program studi Desain Komunikasi Visual serta diikuti oleh mahasiswa dan umum.Â
Suasana tidak begitu ramai namun menyenangkan. Mungkin karena durasi pameran yang dua hari membuat yang datang silih berganti sehingga tidak sampai terjadi kerumunan.Â
Hal yang patut diapresiasi. Dengan pengunjung yang tak terlalu padat kami bisa berlama-lama menikmati karya yang disajikan dan sesekali bertanya pada yang stand by di sana.
Terlempar ke masa lalu. Itu yang sangat terasa tatkala kami menikmati karya itu satu persatu. Tema Memorabilia yang diusung benar-benar sukses membawa para penikmatnya berkelana kembali ke masa kecil.
Tentang indahnya kenangan masa kecil bisa tampak pada karya Back To The Past yang mengungkapkan bahwa masa kecil merupakan masa masa yang begitu menarik untuk diingat dan diceritakan kembali.Â
Menceritakannya kembali membuat kita sejenak melupakan segala masalah yang timbul di masa dewasa., atau juga karya berjudul The Mirror yang menceritakan orang gadis berumur 20 tahun yang menemukan cermin ajaib dan mempertemukannya dengan dirinya saat kecil. Bayangan itu lalu tersenyum dan melambaikan tangannya.
Dream Big: Dunia anak selalu menyimpan impian-impian besar. Seperti ingin jadi astronaut misalnya.
Karya yang bercerita tentang pandangan anak berusia 8 tahun tentang koran di hari Minggu.Â
Saat itu di mana yang lain sibuk membaca koran Minggu si anak kecil juga ikut sibuk. Ya, sibuk melihat koran. Melihat teka teki silang yang tak mungkin dimenangkannya.
Hal tersebut diungkapkan dalam karya What They See, They Do It : Anak adalah peniru ulung, apa yang dilakukan orang tua akan terekam dalam memori dan ditiru oleh anak.
Kegembiraan bermain di masa kecil terungkap pada karya Let's Play , di dalamnya ada anak kecil bermain engklek dengan wajah ceria. Keceriaannya dilambangkan dengan nuansa warna-warni.
Yang tak kalah menarik adalah karya Wake Up . Karya ini mengambil tema Jaran Kepang Jathilan. Berkisah tentang mainan jaran kepang di masa kecil. Karya ini berusaha mengemas budaya lokal dengan gaya komik Jejepangan
Ada juga permainan ular tangga. Ah, permainan yang sangat akrab dengan anak-anak. Hanya saja pada pameran ini ular diganti sulur sementara tangga diganti bunga.Â
Ada juga Our Treasure yang bercerita bahwa setiap anak mempunyai harta karun, bisa mainan, surat, foto maupun ingatan dengan orang yang sangat berarti , seperti halnya juga gambar perangko kartun anak, ada Doraemon, Sin chan, Chibi Maruko Chan, Power Puff Girl dan yang lain.
Tatkala kita sering minta digendong, dan di gendong di punggung adalah sesuatu yang sangat membahagiakan karena kita bisa melihat banyak segala sesuatu yang sebelumnya tak bisa kita lihat.
Berbagai serpihan kenangan akhirnya akan membentuk cerita hidup yang berwarna-warni seperti tertuang dalam karya Journey.
Ya, karya-karya yang dipamerkan Memorabilia sukses membawa pengamatnya sejenak bernostalgia mengingat masa lalu yang penuh kenangan .
Time Flies but Memories Don't.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI