Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Menjadi Konten Kreator Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

7 September 2022   20:33 Diperbarui: 7 September 2022   20:37 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ide dibuat dari hal-hal yang sederhana, dokumentasi pribadi Yuliana

Layar LCD mulai memunculkan gambar. Dua orang tampak duduk di sebuah tempat yang tinggi. Satu berbaju putih putih, satunya hitam-hitam. Dua-duanya membawa buku tebal. Siapa mereka?

Yang berbaju putih tampak suntuk. Tidak ada yang dikerjakan, bahkan saking bosannya sampai temannya ditinggal tiduran. Sementara yang berbaju hitam tampak begitu sibuk menulis dan mengamati apa saja yang terjadi di bawahnya. Mengamati sepak terjang manusia dan terus menambahkan catatan dalam bukunya. Teman berbaju putih di sebelahnya benar benar 'dicueki'.

Akhir adegan, karena tidak ada yang dikerjakan dan semakin suntuk, yang berbaju putih membanting buku dan  pergi. Kamera mengambil gambar buku tebal tadi dari dekat. Terdapat tulisan besar di cover buku.  Catatan Amal Kebaikan di buku yang satu dan Catatan Amal Keburukan di buku yang lain.

Pertanyaan langsung terjawab. Ternyata keduanya adalah malaikat pencatat amal kebaikan dan amal keburukan manusia. Penonton yang terdiri atas semua siswa kelas tujuh tersenyum.

Ada pesan yang ingin disampaikan di video ini. Kian hari betapa banyak manusia yang berbuat jahat, dan manusia yang berbuat baik semakin sedikit. Apa akibatnya? Malaikat pencatat amal keburukan makin sibuk sementara pencatat amal kebaikan semakin 'tidak ada kerjaan'. Sebuah cara yang cerdas untuk menyampaikan masalah spiritual, tentang kebaikan dan kejahatan.

Adegan tersebut terdapat pada film pendek Menulis Untuk Tuhan karya Bhekti Setyowibowo seorang konten kreator asal Malang. Video mengambil lokasi di bagian atas Pasar Besar dan dibuat tanpa terlalu banyak dialog. Meski begitu isinya langsung mengena di hati penontonnya.

Dialog dengan konten kreator, dokumentasi pribadi P. Fabi
Dialog dengan konten kreator, dokumentasi pribadi P. Fabi
Ya, Jumat pagi itu sekolah kami mengundang Bhekti Setyowibowo untuk memberikan inspirasi dan tips untuk menjadi konten creator sebagai salah satu rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Aula Bintaraloka I.

Dalam tulisan sebelumnya tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  Tema 1 yaitu Aku Bijak Berinternet, diceritakan bahwa kami telah mengundang narasumber dari Dinas Kominfo, Polresta dan Tokoh Agama. Ketiganya banyak menyoroti sisi negatif dan positif internet.
Nah, narasumber yang keempat ini memberikan  tinjauan tentang internet dengan kacamata yang kekinian,  yaitu manfaat internet sebagai wadah menuangkan kreativitas,  dan salah satunya adalah menjadi konten kreator.

Konten kreator adalah orang yang membuat konten edukatif atau menghibur sesuai keinginan audiens. Konten yang dibuat oleh kontent kreator bisa bermacam-macam.  Seperti foto, video, podcast, tulisan, digital art, dan lainnya. Konten-nya bisa dibagikan melalui berbagai media sosial yang sesuai.

Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi konten kreator termasuk salah satu cita-cita anak zaman sekarang. Apalagi ada banyak contoh konten kreator yang menjadi idola mereka yang meraih kesuksesan. Sebutlah Jerome Polin, Bintang Emon, Atta Halilintar dan lainnya.

Jerome Polin, salah satu konten kreator Indonesia yang sukses, Sumber gambar: www.vantage.id
Jerome Polin, salah satu konten kreator Indonesia yang sukses, Sumber gambar: www.vantage.id
Melalui projek ini ditekankan bagaiman cara menjadi konten kreator yang baik, tidak hanya untuk mencari uang, tapi yang kontennya bisa menyampaikan pesan tertentu.

Dalam pemberian materinya Mas Bhekti yang juga pengajar di salah satu universitas di kota Malang ini mengatakan bahwa ide untuk membuat sebuah konten biasanya berangkat dari kegelisahan atas apa yang terjadi di sekitar kita. Bisa dimulai dari hal hal yang sederhana, misal masalah terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan PR dan lain-lain.

Ide dibuat dari hal-hal yang sederhana, dokumentasi pribadi Yuliana
Ide dibuat dari hal-hal yang sederhana, dokumentasi pribadi Yuliana
Ide-ide tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah konten yang enak untuk dinikmati dengan tetap memberikan sebuah pesan yang bermanfaat.Sesudah mendapatkan inspirasi dan berbagai trik untuk membuat konten video yang baik pengetahuan siswa masih dipertajam lagi dengan pengarahan cara-cara mengambil gambar dan mengedit video di minggu berikutnya.

Dalam pemberian materi tentang edit video banyak pertanyaan yang muncul. Ini membuktikan bahwa siswa sangat antusias, karena hal tersebut sangat dekat dengan dunia mereka. Yang menarik, narasumber dari materi edit video ini selain dari guru juga siswa yang aktif dalam kegiatan BBC ( Bintaraloka Broadcasting). BBC adalah kegiatan yang berkecimpung dalam dunia fotografi dan pembuatan video di sekolah.

Narasumber dari siswa, dokumentasi pribadi P. Fabi
Narasumber dari siswa, dokumentasi pribadi P. Fabi
Ada pesan penting dari narasumber dalam pemberian materi ini, yaitu pahami benar-benar perangkat yang dipakai untuk membuat video ( dalam hal ini HP), jangan takut untuk mencoba dan selalu ingin tahu.

Sesudah pemberian materi, siswa diminta langsung praktik membuat video bersama kelompoknya.

Dengan bekerjasama dalam kelompok mereka membuat script, mengatur adegan, juga berusaha membuat dialog yang bagus, dan yang paling penting pesan bisa tersampaikan. Beberapa pesan yang disampaikan siswa di antaranya jangan mudah percaya hoax, jangan sampai jadi korban penipuan di dunia maya , juga cyber bullying.

Aksi Sang Sutradara, dokumentasi pribadi Yuliana
Aksi Sang Sutradara, dokumentasi pribadi Yuliana
Kerjasama, kekompakan, juga integritas siswa benar-benar diuji di akhir tugas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini. Siswa melaksanakan tugas dengan penuh kesungguhan. Ada yang berperan sebagai sutradara, penulis script, juga pemain.  Pengambilan gambar dilakukan di lingkungan sekolah dan selalu dalam pengawasan bapak/ibu guru.

Di akhir projek tema Bijak Berinternet ini nantinya akan dipilih video terbaik untuk diupload di youtube SMP Negeri 3 Malang.

Suasana shooting, dokumentasi pribadi Yuliana
Suasana shooting, dokumentasi pribadi Yuliana
Sebuah projek yang sangat seru.Melalui projek ini siswa banyak belajar bagaimana membuat konten yang baik dengan memanfaatkan internet, juga bagaimana bekerja sama bahu-membahu di dalamnya.

Ya, karena internet pada dasarnya hanyalah alat. Ia bisa menimbulkan mudharat, tapi juga manfaat yang begitu besar. Tergantung bagaimana kita menggunakannya.

Salam edukasi...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun