Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Delapan, Delapan, Empat Sembilan

29 Agustus 2022   16:23 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:36 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Nduk, " jawab Mbak Menik sambil kembali meminum tehnya.  Rasa manis dan hangat membuat pusingnya jauh berkurang.

Tak berapa lama Santi membawa mangkuk berisi mie soto hangat. 

Mbak Menik langsung menerima mangkuk dan mengaduk isinya.  Harum mie soto sungguh menggugah selera makannya.

Untung ini tadi segera pulang,  jika tidak,  pasti sudah pingsan tadi,  pikir Mbak Menik

Bertepatan dengan itu tiba-tiba hpnya berbunyi.  Dari Mbak Wiwik!

 Cepat-cepat Mbak Menik menjawab.

"Ya Mbak? Ada apa? "

"Lho..  Sampeyan di mana toh? "

" Aku pulang.. Masuk angin, " jawab Mbak Menik.

"Ya ampuuun,  8849 kan nomor sampeyan? "

"Benar..  Kenapa? " dada Mbak Menik berdegup kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun