Dalam tulisan ini saya akan bercerita sedikit kegiatan anak anak saat mengikuti rangkaian acara Hari Bumi yang diadakan hari Minggu 19Juni 2022 kemarin. Kegiatan bertajuk Malang Resik ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian  siswa terhadap kelestarian bumi tercinta.
***
Manusia tidak pernah bisa lepas dari alam. Â Alam menyajikan apa saja untuk manusia dan seiring dengan bertambahnya populasi manusia, alam terdesak untuk bekerja lebih keras memenuhi kebutuhan kita.
Alam terus dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan manusia, Â dan di sana sini kerusakan alam mulai terjadi. Â Dan kini saatnya kita semua membuka mata dan melakukan sesuatu agar alam lebih lestari dan generasi penerus bisa menikmati bumi yang lebih nyaman.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian bumi tercinta. Dari hal hal  yang sederhana kita bisa ikut menjaga kelestarian alam.  Seperti membuang sampah pada tempatnya,  menghemat pemakaian kertas,  hemat air dan sumber energi, hemat sampah plastik dan banyak lagi. Â
Ya,  kesadaran menjaga kelestarian bumi adalah hal yang mutlak harus  ditanamkan sejak dini, dan salah satu wujudnya adalah peringatan Hari Bumi yang diadakan tiap tanggal 22 April. Â
Tujuan utama dari peringatan Hari Bumi adalah untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.
Adalah penting untuk menjadikan Hari Bumi Sedunia ini  bukan sekedar ajang berkumpul untuk mencemaskan bumi  tanpa tindakan nyata. Namun perlu aksi bersama sebagai wujud kepedulian kita pada kelestarian bumi tercinta.
Ya, Â kelestarian bumi bukanlah tanggung jawab perorangan namun tanggung jawab semua pihak yang hidup di bumi tanpa terkecuali.
Pada hari Minggu 19 Juni 2022 di kota Malang diadakan kegiatan Ngalam Resik yang langsung dipandu oleh  Walikota Malang  Bapak Sutiaji.
Acara ini  merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Bumi Sedunia di kota Malang.
Kegiatan Ngalam Resik melibatkan berbagai sinergi di dalam nya, di mulai dari DLH, Linmas, Camat setiap Kecamatan, sebuah supermarket, Â TNI, kader lingkungan, Â satpol PP, Â dan tidak ketinggalan juga pramuka ikut di dalamnya.
Dalam kegiatan ini pramuka Bintaraloka ikut berperan aktif  dengan mengirimkan 10 siswa dan 1 pembina gugus depan.
Mengapa pramuka harus ikut?  Sesuai dengan darma kedua dari Dasa Darma  Pramuka yaitu cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, pramuka Bintaraloka terjun ke lapangan untuk berbakti pada lingkungan.
Rangkaian kegiatan dalam acara ini antara lain membersihkan taman dan Lapangan Taman Gayam dari sampah, Â terutama sampah plastik dan melalukan penanaman bibit tanaman.
Kepedulian terhadap banyaknya sampah plastik adalah hal yang sangat mendesak saat ini. Sebagaimana diketahui Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah pada 2019 dan 15 persennya merupakan sampah plastik.
Dengan diet sampah plastik atau mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai bersama-sama, diperkirakan pada tahun 2025 Indonesia bisa mengurangi sampah plastik hingga 70 persen.
Sesudah membersihkan sampah acara dilanjutkan dengan menanam bibit durian, mangga dan jambu. Â
Mengapa perlu digalakkan penanaman pohon? Â Ada berbagai manfaat yang bisa diambil dari kegiatan penanaman pohon.
1. Membuat udara lebih segar, karena pohon menghasilkan oksigen yang bisa memberikan kesegaran pada lingkungan sekitarnya.
2. Mengurangi resiko banjir dan longsor. Perakaran yang kuat pada pohon bisa menyerap air dan mengurangi resiko banjir dan tanah longsor.
3. Menjaga kehidupan beragam populasi. Banyak populasi yang menggantungkan hidupnya pada pohon, Â bahkan tinggal di pohon.
4. Mengurangi polusi udara dan pemanasan global. Keberadaan pohon bisa menyerap karbondioksida dan emisi karbon sehingga mengurangi polusi dan resiko pemanasan global.
Diharapkan dengan kegiatan  Ngalam Resik ini , seluruh elemen masyarakat lebih peka terhadap lingkungan hidupnya dan bisa menjadi promotor serta teladan bagi lingkungan masyarakat dalam menjaga kelestarian bumi tercinta.
Ya, Â bumi adalah tempat tinggal kita satu satunya.
Jika bumi sudah tak nyaman untuk ditinggali kemana lagi kita akan pergi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI