Dalam pelaksanaannya, ada sinergi yang baik antara satu pokja dan yang lain dalam melaksanakan program kerjanya.
Seperti pokja sampah yang bertugas melakukan pemilahan sampah, akan menyerahkan sampah daun-daun kering pada pokja kompos untuk dijadikan pupuk.
 Hasil pupuk akan diberikan pada pokja tanaman hias atau toga untuk menyuburkan tanaman.
Sampah yang masih bisa didaur ulang diserahkan pada pokja daur ulang untuk dikelola menjadi barang yang berguna, salah satunya adalah untuk membuat ecobrick.
Pokja sanitasi bekerja sama dengan pokja aquaponik, di mana limbah air wudhu diarahkan ke kolam ikan yang di sekitarnya digunakan untuk menanam tanaman dengan metode aquaponik.
Yang tak kalah penting setiap pokja mempunyai jadwal piket harian. Setiap hari ada sekitar delapan sampai sepuluh anak yang bertugas memeriksa kebersihan area kerja masing-masing.
Sebelum pandemi piket dilaksanakan sebentar menjelang pulang sekolah, dan ini akan digalakkan lagi.
Dengan adanya aksi pokja suasana sekolah kian terasa bersih dan asri sehingga sangat nyaman untuk pembelajaran.
Melalui kegiatan aksi pokja kesadaran siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan ditanamkan secara nyata.
Ya, menjaga kelestarian lingkungan perlu karya nyata, bukan sekedar slogan belaka. Langkah kecil yang dilakukan untuk pemeliharaan lingkungan pasti akan memberikan dampak yang besar di belakangnya.
Harapannya kelak siswa akan menjadi generasi yang cinta lingkungan, generasi yang senantiasa peduli untuk menjaga kelestarian bumi kita tercinta.
Ya, kelestarian bumi harus kita jaga bersama karena bumi adalah tempat tinggal kita satu-satunya.