Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menanamkan Kepedulian terhadap Lingkungan Melalui Aksi Pokja

18 Juni 2022   21:00 Diperbarui: 19 Juni 2022   07:27 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pokja hidroponik | Dokumentasi pribadi Widya

Mentari pagi hangat menyapa, tampak beberapa kelompok siswa sedang sibuk di pos kerja masing-masing dengan bimbingan bapak ibu guru yang bertugas sebagai pendamping. Ada yang menyapu, menata tanaman, mengumpulkan daun-daun kering ataupun mengelap kaca-kaca jendela. 

Ya, di pagi ini kegiatan "Jumat Bersih" dilaksanakan kembali setelah sempat vakum selama dua tahun karena adanya pandemi.

Menata tanaman | Dokumentasi pribadi Nasywa
Menata tanaman | Dokumentasi pribadi Nasywa
Sebagai sekolah Adiwiyata, sekolah kami selalu berusaha menanamkan kesadaran pada warga sekolah untuk senantiasa memelihara kelestarian lingkungan.

Kesadaran ditanamkan lewat pembelajaran yang berwawasan lingkungan ataupun melalui berbagai macam kegiatan, dan salah satunya adalah kegiatan "Jumat Bersih".

Tentang Adiwiyata Sekolah

Lingkungan sekolah yang menyenangkan | Dokumentasi pribadi
Lingkungan sekolah yang menyenangkan | Dokumentasi pribadi
Adiwiyata Sekolah adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam upaya rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dahulu dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah dapat ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif. Pada prinsipnya beberapa tujuan dari Adiwiyata Sekolah adalah:
  1. Mengubah perilaku warga sekolah agar lebih peduli dalam pelestarian lingkungan.
  2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi sehingga bisa meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasional sekolah.
  3. Meningkatkan kebersamaan warga sekolah dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran
  4. Menjadikan tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan juga benar.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, di sekolah dibentuk pokja-pokja (kelompok kerja). Misalnya pokja toga, tanaman hias, sanitasi, kompos, daur ulang, masjid, hidroponik, aquaponik dan banyak lagi. Totalnya ada lima belas pokja.

Seperti sebelum pandemi, mulai hari Jumat kemarin, setiap pokja bertugas sesuai ranah kerja dan program masing-masing.

Sebagai contohnya, pokja kompos bertugas membuat pupuk kompos dari berbagai sampah daun dengan menggunakan komposter.

Membuat pupuk kompos | Dokumentasi Bintaraloka
Membuat pupuk kompos | Dokumentasi Bintaraloka
Pokja toga bertugas merawat tanaman toga, mencatat nama-nama  tanaman toga dan manfaatnya. Rencananya ke depan pokja toga akan membuat produk makanan atau minuman dari toga.

Pokja hidroponik melakukan penanaman berbagai macam sayuran dengan teknik hidroponik. Pokja hidroponik mempunyai area kerja di bagian atas sekolah.

Pokja masjid | Dokumentasi pribadi Hilman
Pokja masjid | Dokumentasi pribadi Hilman
Pokja masjid bertanggung jawab atas kebersihan masjid dan sekitarnya agar masjid nyaman untuk beribadah atau berkegiatan yang lain. Hari ini anggota pokja membersihkan bagian-bagian masjid termasuk taman di sekitarnya.

Pokja biopori memeriksa lubang- lubang biopori dan memastikan biopori bisa berfungsi dengan baik.

Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang biopori berfungsi sebagai lubang resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan air.

Memeriksa lubang biopori | Dokumentasi pribadi Usi
Memeriksa lubang biopori | Dokumentasi pribadi Usi
Dalam pelaksanaannya, ada sinergi yang baik antara satu pokja dan yang lain dalam melaksanakan program kerjanya.

Seperti pokja sampah yang bertugas melakukan pemilahan sampah, akan menyerahkan sampah daun-daun kering pada pokja kompos untuk dijadikan pupuk.

 Hasil pupuk akan diberikan pada pokja tanaman hias atau toga untuk menyuburkan tanaman.

Sampah yang masih bisa didaur ulang diserahkan pada pokja daur ulang untuk dikelola menjadi barang yang berguna, salah satunya adalah untuk membuat ecobrick.

Pokja sanitasi bekerja sama dengan pokja aquaponik, di mana limbah air wudhu diarahkan ke kolam ikan yang di sekitarnya digunakan untuk menanam tanaman dengan metode aquaponik.

Kolam ikan dan aquaponik | Dokumentasi pribadi
Kolam ikan dan aquaponik | Dokumentasi pribadi
Yang tak kalah penting setiap pokja mempunyai jadwal piket harian. Setiap hari ada sekitar delapan sampai sepuluh anak yang bertugas memeriksa kebersihan area kerja masing-masing.

Sebelum pandemi piket dilaksanakan sebentar menjelang pulang sekolah, dan ini akan digalakkan lagi.

Dengan adanya aksi pokja suasana sekolah kian terasa bersih dan asri sehingga sangat nyaman untuk pembelajaran.

Melalui kegiatan aksi pokja kesadaran siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan ditanamkan secara nyata.

Ya, menjaga kelestarian lingkungan perlu karya nyata, bukan sekedar slogan belaka. Langkah kecil yang dilakukan untuk pemeliharaan lingkungan pasti akan memberikan dampak yang besar di belakangnya.

Harapannya kelak siswa akan menjadi generasi yang cinta lingkungan, generasi yang senantiasa peduli untuk menjaga kelestarian bumi kita tercinta.

Ya, kelestarian bumi harus kita jaga bersama karena bumi adalah tempat tinggal kita satu-satunya.

Bumi cuma satu...Di sinilah rumahku juga rumahmu... (syair lagu Go Green)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun