Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Merdeka dan Berbagai Tantangannya (Sebuah Catatan di Peringatan Hari Pendidikan Nasional)

14 Mei 2022   06:57 Diperbarui: 15 Mei 2022   02:04 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Peringatan Hardiknas, dokumentasi pribadi Any

Hari Jumat kemarin sekolah kami melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Upacara yang biasanya dilaksanakan tanggal 2 Mei, untuk tahun ini karena bersamaan dengan datangnya Lebaran, upacara dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2022.

Sejak pagi persiapan sudah dilaksanakan, bahkan petugas dari Paskibra sekolah sudah berlatih sejak sore hari.

Upacara Peringatan Hardiknas, dokumentasi pribadi Any
Upacara Peringatan Hardiknas, dokumentasi pribadi Any

Semua guru dan karyawan hari itu wajib berbusana daerah, sementara siswa mengenakan seragam pramuka lengkap. 

Upacara berlangsung khidmat. Dalam sambutan, Ibu Kepala Sekolah membacakan teks sambutan dari Mendikbudristek Bapak Nadiem Makarim.

Upacara Hardiknas, dokumentasi pribadi Any
Upacara Hardiknas, dokumentasi pribadi Any

Dalam sambutan tersebut diterangkan betapa dua tahun ini kita semua mendapat tantangan yang berat (pandemi) dan kita berhasil mengatasinya.

Dalam dunia pendidikan pelaksanaan kurikulum merdeka di beberapa sekolah telah terbukti mampu membantu mengurangi permasalahan pendidikan yang timbul yaitu learning loss.

Permasalahan yang timbul bisa dikurangi karena siswa belajar dalam suasana yang menyenangkan dan memerdekakan.

Tentang Kurikulum Merdeka

Belajar dalam suasana yang menyenangkan, dokumentasi pribadi 
Belajar dalam suasana yang menyenangkan, dokumentasi pribadi 

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Di tahun pertama pelaksanaannya, Kurikulum Merdeka ditujukan pada sekolah sekolah penggerak, dan saat itu di kota kami belum ada sekolah penggerak.

Seiring berjalannya waktu, tahun ini sekolah-sekolah di kota Malang akan mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri untuk kelas 1, 4, 7 dan 10.

Ada tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. Berikut penjelasan nya:

1. Mandiri Belajar

Pilihan Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

2. Mandiri Berubah

Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan.

3. Mandiri Berbagi

Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan

Sesudah mengisi angket kesiapan, sekolah kami akhirnya resmi akan melaksanakan Kurikulum Merdeka pilihan yang kedua yaitu Mandiri Berubah.

Untuk persiapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka beberapa sekolah termasuk sekolah kami mengadakan studi banding ke sekolah yang sudah lebih dahulu melaksanakannya yaitu SMP Negeri 3 Batu.

Studi banding, dokumentasi pribadi Any
Studi banding, dokumentasi pribadi Any

Melalui diskusi, sharing dan tanya jawab kami mendapatkan banyak ilmu tentang implementasi kurikulum merdeka dan kendala-kendala yang timbul di lapangan.

Hasil studi banding kami godog kembali di sekolah, juga dengan terus belajar lewat youtube atau materi-materi yang dishare oleh Kemdikbudristek.

Gambaran sudah mulai tampak, meski tantangan baru mulai timbul. Di antaranya adalah:

1. Tentang pelaksanaan proyek

Bagaimana merancang dan melaksanakan tugas proyek yang baik bagi siswa. Tugas yang 'bermakna ' sekaligus efektif dalam pelaksanaannya.

Menurut Kurikulum Merdeka dalam satu tahun siswa bisa menyelesaikan minimal 3 proyek di tiap mapel. Supaya tidak terlalu memberatkan tentunya harus ada kolaborasi antar mapel, serta semua guru mapel harus duduk bersama untuk menyusun tugas proyek yang sesuai.

2. Tugas proyek yang dilaksanakan diarahkan untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila

Karakter yang dimaksud yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis dan kreatif.

Hasil penilaian tugas proyek nantinya akan dimasukkan dalam rapor karakter.

Profil pelajar Pancasila (Dok Kemendikbud)
Profil pelajar Pancasila (Dok Kemendikbud)

Ketika studi banding kami mendapat info bahwa bentuk rapor karakter belum jelas. Mudah mudahan menjelang penerimaan rapor akhir tahun ini sudah ada kejelasan, atau kami harus mulai merancang bentuk rapor karakter sesuai kebutuhan sekolah kami.

3. Tentang KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

KKM sudah tidak ada lagi di Kurikulum Merdeka. Sebuah hal yang sangat menyenangkan karena tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan KKM kadang menyulitkan guru saat harus memberikan nilai akhir pada siswa.

Hilangnya KKM tentunya membuat sekolah harus menggodog lagi tentang sistem penilaian yang akan dilaksanakan nantinya.

Di atas hanya sebagian tantangan yang timbul setelah kami mempelajari Kurikulum Merdeka. Tentunya masih banyak pertanyaan lain yang timbul, dan masalah yang akan muncul dalam pelaksanaannya di lapangan.

Adanya perubahan menuntut kita untuk selalu belajar dan belajar. Karena perubahan adalah keniscayaan, dan tidak ada kemajuan tanpa perubahan.

Segala masalah yang timbul bisa dihadapi dengan belajar bersama, dan sharing bersama.
Mari belajar bersama, maju bersama dan hebat bersama.

Majulah pendidikan Indonesia:)

Sebuah catatan di Peringatan Hari Pendidikan Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun